Bukan Hanya karena Banyak Makan, Ini 4 Penyebab Perut Buncit
Ilustrasi perut buncit (Freepik/Drobotdean)

Bagikan:

JAKARTA – Ada berbagai faktor yang membikin perut buncit. Penyebab tersebut tidak hanya karena kurang olahraga ataupun terlalu banyak makan makanan mengandung karbohidrat. Berdasarkan sejumlah studi, berikut penyebab perut buncit.

Stres

Penyebab perut buncit pertama ini sangat jarang dikenali. Ternyata, kondisi psikologis berkaitan dengan kondisi fisik. Studi dilansir dari Allwomenstalk, Senin, 5 April, menemukan bahwa stres adalah salah satu penyebab perut buncit.

Para ahli mengatakan, jika Anda sedang mengalami stres maka hormon kortisol akan diproduksi berlebih. Maka efeknya perut menjadi buncit. Cara untuk menguruskan perut buncit adalah meredakan stres dulu. Misalnya, dengan menikmati suasana rileks di alam bebas.

Dengan begitu, rasa penat hilang dan perlu diketahui cara meredakan stress lainnya.

Kondisi hormon

Hormon, dalam kondisi tidak seimbang bisa menyebalkan karena dapat jadi penyebab perut buncit. Estrogen, khususnya, merupakan hormon yang bisa jadi sebab area abdominal menebal. Anda bisa mengatasinya dengan memperbaiki kondisi hormonal.

Misalnya dengan meningkatkan kadar serat dalam menu makan siang. Atau menyertakan kubis, brokoli dan kembang kol untuk dikonsumsi.

Diet

Kondisi tubuh adalah apa yang telah dimakan. Artinya, makanan yang dikonsumsi mempengaruhi tubuh. Ketika Anda ingin mengempeskan perut buncit, maka perlu mengurangi gula dan segala macam jenis minuman manis.

Lebih disarankan makan makanan yang banyak mengandung protein dan mengurangi karbohidrat. Untuk mengatur apa yang dimakan, cobalah mengevaluasi dan merencanakan setiap harinya.

Misalnya mengonsumsi karbohidrat 25 persen, 40 persen protein dan 35 persen makanan sehat seperti buah dan sayuran.

Resistensi insulin

Para ahli punya teori bahwa perut buncit bisa karena tubuh sedang mempertahankan insulin. Cara untuk memperkecil resistensi insulin adalah dengan melakukan diet yang bisa menghindari peradangan dalam tubuh.

Biasanya, dokter spesialis penyakit dalam akan memberi suplemen untuk memperkecil peradangan. Untuk faktor terakhir ini, mengharuskan Anda berkonsultasi dengan ahlinya dan menjalani pola hidup sehat.