JAKARTA - Banyak orang yang membicarakan diet mentimun. Apabila Anda setiap hari mengonsumsi mentimun, diet ini berhasil dan membuat tubuh menjadi langsing. Kabarnya, diet mentimun bisa menurunkan berat badan sebanyak 7 kg dalam waktu seminggu. Lantas apakah benar kabar tersebut?
Mentimun dapat dijadikan sebagai program diet dalam waktu jangka pendek. Diet ini berfokus pada makan mentimun sebagai panganan utama, lalu bisa juga dikombinasikan dengan makanan lain seperti makanan kaya protein seperti telur, daging tanpa lemak, ayam, ikan, dan kacang-kacangan.
Para ahli diet menyarankan, "kapan pun Anda merasa lapar, makanlah mentimun". Terlepas dari betapa tidak dapat dipercayanya, beberapa orang telah mencoba diet ini untuk mengurangi lemak perut dan mencapai penurunan berat badan yang cepat. Namun, masalahnya tetap ada, yakni risiko kesehatan seperti kekurangan gizi harian.
Mentimun cukup bergizi dan rendah kalori, tetapi kekurangan nutrisi penting seperti protein, lemak, serat, kalsium, dan zat besi. Hal ini membuatnya penting untuk mengombinasikannya dengan makanan lain yang dapat membantu memenuhi asupan nutrisi harian.
Dilansir dari laman Times of India, tak ada penelitian yang secara khusus mendukung kemanjuran diet mentimun. Karena konsumsi kalori yang sangat rendah, penurunan berat badan mungkin bersifat sementara.
BACA JUGA:
Hari yang normal akan mencakup makan sekitar 6 mentimun, ayam, telur, dan beberapa sayuran lainnya, dengan total sekitar 800 kalori.
Apabila Anda hanya mengonsumsi mentimun saja, maka hal itu bisa menyebabkan penurunan berat badan. Selain itu, pakar meragukan makan mentimun bisa menurunkan berat badan dalam jangka panjang.
Tingkat keberhasilan diet mentimun dapat menimbulkan kekhawatiran mengenai kemanjuran dan keberlangsungan dalam waktu lama. Diet mentimun dikritik karena sangat membatasi dan mendorong kebiasaan makan tak sehat yang berpotensi membahayakan tubuh.
Menurut penelitian, diet yang seperti itu tidak baik diterapkan dalam waktu lama, sebab jika di tengah jalan dietnya dihentikan, yang terjadi adalah tubuh bisa mengalami perlambatan metabolisme hingga kenaikan berat badan dalam waktu cepat.
Untuk menurunkan berat badan jangka panjang, dokter merekomendasikan diet seimbang yang kaya akan biji-bijian, sayuran, buah-buahan, lemak sehat, dan daging tanpa lemak. Menghindari pembatasan kalori berlebihan juga dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang dan kenaikan berat badan yang membahayakan tubuh.