Bagikan:

JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, stem cell atau sel punca menjadi topik yang semakin menarik perhatian di industri kesehatan termasuk di Indonesia.

Pengembangan teknologi ini dianggap sebagai salah satu inovasi yang cukup menjanjikan dalam bidang kesehatan, terutama dalam upaya pengobatan regeneratif dan terapi penyakit yang sebelumnya sulit diatasi.

Dengan kemampuannya yang unik untuk menyesuaikan menjadi berbagai jenis sel dalam tubuh, stem cell berpotensi besar untuk memperbaiki jaringan yang rusak, antiaging, menggantikan sel yang rusak atau hilang, hingga mengobati berbagai penyakit serius.

Dalam hal ini, inovasi di bidang stem cell pun turut mendapatkan perhatian dari lembaga pemerintah seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kepala BPOM, Taruna Ikrar mengatakan, pengobatan berbasis stem cell dapat berkontribusi dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat di Tanah Air. 

“Sangat penting bahwa kita telah meletakkan fondasi utama bagi pengembangan pengobatan berbasis sel punca berkualitas tinggi,” ujar Taruna dalam keterangannya, dikutip Kamis, (3/10/2024). 

Sebagai salah satu pengembang inovasi stem cell dan bioteknologi, Kalbe memiliki fasilitas produksi stem cell yang memperoleh sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM sejak 2014.

Fasilitas ini, yang dikelola oleh anak usaha PT Bifarma Adiluhung (Regenic), merupakan fasilitas pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi CPOB untuk pengelolaan stem cell.

Perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan itu juga aktif bekerja sama dengan BPOM dalam mengembangkan produk berbasis stem cell, termasuk pemindahan fasilitas pengolahan stem cell ke Kalbe Business Innovation Center pada tahun 2021. 

"Dukungan dari BPOM memberi semangat bagi kami untuk terus melakukan inovasi dalam produk dan layanan terapi stem cell yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat. Kolaborasi ini penting untuk memfasilitasi pengembangan teknologi kesehatan di Indonesia,” ujar Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius.

Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga mendapatkan persetujuan untuk penilaian obat berbasis UCMSC (Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cells) dan Secretome, yang menunjukkan inovasi berkelanjutan dalam bidang terapi sel.

Selain stem cell, Kepala Badan POM juga meninjau fasilitas Kalbio Global Medika, yang fokus pada inovasi produk obat biologi. Fasilitas ini, yang diresmikan pada 2018 oleh Presiden Joko Widodo, juga telah mendapatkan sertifikasi CPOB.

Dengan berbagai fasilitas produksi yang dimiliki, diharapkan inovasi bioteknologi terkait stem cell dapat dikembangkan untuk mendukung kesehatan masyarakat Indonesia.

Dukungan dari berbagai lini itu pun dinilai dapat memastikan standar keamanan dan kualitas yang tinggi untuk setiap produk kesehatan yang dihasilkan.