Bagikan:

YOGYAKARTA – Timlo merupakan salah satu ikon kuliner khas Solo, Jawa Tengah. Hidangan ini tak hanya mengenakkan namun mengandung nilai historis yang perlu kita ketahui. Asal-usul timlo konon terinspirasi dari kimlo, hidangan dari Tiongkok yang mirip sup.

Sebagai salah satu makanan tradisional, timlo memiliki tempat khusus di hati masyarakat Solo dan sering dijadikan sebagai menu sarapan atau makan siang.

Bila Anda tengah berpakansi ke Kota Solo, rasanya tidak lengkap jika Anda belum menikmati timlo.

Asal-usul Timlo Solo

Menyadur laman Indonesia.go.id, sejarawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Heri Priyatmoko bilang, timlo adalah hidangan yang terinspirasi dari sup kimlo.

Awalnya, Timlo Solo berasal dari tradisi makan berkuah di kalangan etnis Tionghoa, yang bernama sup kimlo.

Lambat laun, kimlo menjadi hidangan yang populer di masyarakat Jawa dengan nama Timlo. Makanan ini banyak dikenal di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Menurut Heru, perubahan nama kimlo menjadi timlo adalah contoh korespondensi fonetik, yakni perubahan bunyi yang terjadi akibat perbedaan pelafalan oleh dialek yang berbeda.

Kalangan etnis Tionghoa dan dialeknya menyebut kimlo, namun masyarakat Jawa mendengar dialek tersebut dengan sebutan timlo.

Berdasarkan informasi yang dihimpun VOI, pada zaman pendudukan Belanda, timlo dijual oleh pedagang Tionghoa. Mereka menjajakan timlo menggunakan pikulan dan berkeliling di sekitar Surakarta.

Pada masa Orde Baru, timlo sempat bersaing ketat dengan makanan baru dari luar yang membanjiri dalam negeri. Kendati demikian, timlo masih bertahan, bahkan mendapatkan tempat khusus di hati masyarakat Solo. Kuliner ini dapat dengan mudah dijumpai di sekitar Pasar Gede dan di berbagai sudut kota Solo.

Komposisi Timlo Solo

Timlo Solo merupakan hidangan sejenis sup yang berisi irisan ati ampela ayam, irisan sosis solo, irisan dadar gulung, bihun, telur pindang, dan ayam goreng suwir.

Karakteristik kuah timlo cenderung bening, encer, dan segar. Timlo bisa disantap degan nasi dipisah atau dicampur seperti halnya menyantap soto.

Ciri khas Timlo Solo adalah kuahnya yang gurih karena dibuat dari sari kaldu ayam, bawang merah, bawang putih, merica, garam, dan sedikit gula putih.

Resep Timlo Solo

Bagi Anda yang ingin membuat hidangan ini untuk keluarga, berikut resep Timlo Solo yang bisa Anda tiru.

Bahan untuk membuat timlo:

  • ½ ekor ayam kampung
  • 5 siung bawang putih, geprek atau ulek kasar
  • 4 siung bawang merah, geprek atau ulek kasar
  • 1,5 sdt lada butiran, ulek kasar
  • 1 blok kaldu ayam
  • Garam secukupnya

Bahan untuk membuat sosis solo:

  • 300 gram fillet ayam
  • 3 siung bawang putih, haluskan
  • 1 sdm minya wijen
  • 1 sdm saus tiram
  • 1 sdt garam
  • 1 sdt kecap asin

Bahan untuk membuat kulit sosis solo:

  • 2 butir telur ayam
  • 200 gram terigu
  • ½ sdt garam
  • 400 ml air
  • 3 sdm minyak goreng

Bahan telur bumbu kecap:

  • 4 butir telur ayam
  • 2 sdm bawang merah goreng
  • 3 siung bawang putih
  • 4 siung bawang merah
  • 50 gram gula merah
  • 5 sdm kecap
  • ½ sdt garam
  • ½ sdt lada

Bahan pelengkap:

  • 2 buah wortel, kupas, iris dan direbus dengan sedikit garam
  • Jamur kuping hitam, rendam dengan air hangat
  • Soun direbus dan diseduh
  • Bawang putih/merah goreng
  • Irisan daun bawang dan seledri

Cara membuat Timlo Solo:

  • Potong ayam jadi beberapa bagian lalu cuci bersih dan rebus ayam dalam 2,5 liter air.
  • Siapkan bumbu halus, bawang merah, bawang putih, dan lada butiran, tumbuk kasar, kemudian tumis bumbu kuah. Setelah tercium bau harum, masukkan ke dalam kuah ketika sudah mendidih.
  • Masak kaldu kuah timlo hingga keluar rasa kaldu ayamnya (kurang lebih selama satu jam).
  • Sembari menunggu kuah timlo jadi, siapkan pelengkap isian timlo. Buat sosis solo basah: rebus ayam fillet sampai matang. Angkat dan suwir-suwir, lalu sisihkan.
  • Buat adonan kulit sosis solo: kocok lepas telur, lalu tambahkan sedikit garam dan kaldu rasa ayam.
  • Masukkan terigu dan air secara bergantian hingga homogen. Setelah itu, masukkan 3 sdm minyak goreng, aduk adonan hingga teksturnya tidak terlalu kental. Buat kulit satu per satu menggunakan teflon.
  • Ambil kulit sosis solo, lalu beri isian ayam suwir, gulung. Jika ingin digoreng, tinggal oleskan lapisan telur pada pinggiran kulit sebelum digoreng.
  • Buat telur bumbu kecap: caranya, rebus telur dan kupas, serta cuci bersih. Rebus lagi bersama bumbu telur kecap sampai bumbu meresap.
  • Untuk menyajikan timlo: tata terlebuh dahulu isian timlo, yakni soun rebus, wortel rebus, jamur kuping hitam, sosis solo yang sudah dipotong-potong, separuh telur kecap, dan suwiran ayam kampung.
  • Terakhir, taburi dengan irisan daun bawang, seledri, bawang merah/putih goreng, lalu tuangkan kuah. Timlo Solo siap untuk dinikmati.

Demikian informasi tentang asal-usul timlo. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.