Bagikan:

JAKARTA - Sutradara Garin Nugroho akan kembali merilis film bisu dan hitam putih terbarunya berjudul Samsara. Di film ini Garin secara khusus mengajak Ario Bayu sebagai pemeran utama di film yang mengkombinasikan konsep teatrikal.

Melihat hal ini, Ario Bayu yang baru pertama kali terlibat di dalam film bisu dan hitam putih ini mendapatkan banyak pelajaran baru.

Salah satu pelajaran yang ia rasakan adalah adanya batasan di dalam dirinya yaitu menari. Hal ini sempat membuat Ario Bayu merasa ragu pada dirinya sendiri.

"Ada tiga elemen atau unsur yang mungkin tadi mas Garin cerita, dua mungkin bisa saya kuasai, dari segi keaktoran teater dan mungkin dari segi perfoming dalam film," kata Ario Bayu di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Jumat 31 Mei.

"Tapi ada satu unsur yang saya punya defisit atau limitasi yaitu tari. Saya bukan penari walaupun saya dulu main teater musikal harus ada sedikit elemen tarinya tapi saya bukan penari di mana saya bisa spontan, saya punya biomekanisme yang luntur," tambahnya.

Namun rasa tidak percaya diri itu akhirnya bisa diatasi setelah Ario mendapatkan dukungan langsung dari Siko Setyanto yang merupakan koreografer film ini.

"Jadi saya beruntung bisa mendapatkan banyak dukungan dari mas Siko ternyata ada hal yang begitu manusiawi yang saya belajar tentang tarian," beber Ario Bayu.

"Tarian tidak serta merta berbicara tentang bentuk, tapi bicara mengenai unsur dasar yaitu mungkin jiwa. Jadi saya ngomong sama Mas Iko, 'Mas Iko aduh gerakan ku jelek nih', 'nggak apa-apa mas yang penting ketemu rasa yang benar'. itu yang kita manifestasikan," tandasnya.