YOGYAKARTA – Tubuh memiliki kombinasi mikrobioma yang seimbang supaya tetap sehat. Terkait dengan kesuburan reproduksi, mikrobioma pada vagina kerap tak diperhatikan. Para ilmuwan pada dua dekade terakhir meneliti bahwa mikrobioma yang terletak pada reproduksi wanita ini berperan besar terhadap kesuburan.
Mikrobioma vagina adalah sekelompok mikroorganisme yang bekerja dinamis dan berada pada saluran vagina. Keseimbangan dan keanekaragaman mikroorganisme ini dapat memengaruhi kesehatan reproduksi wanita, lansir Women’s Health, Rabu, 7 Februari. Mikrobioma berfungsi dalam mencegah infeksi, kesehatan reproduksi, fungsi kekebalan tubuh, dan meregulasi siklus homonal secara normal.
Berbeda dengan mikrobioma usus, mikrobioma vagina memiliki keanekaragaman yang mengalami perubahan dinamis seiring dengan siklus bulanan, gaya hidup, dan aktivitas seksual. Spesies Lactobacillus sering mendominasi mikrobioma vagina yang sehat. Tetapi faktor usia, pasca hamil dan melahirkan, tingkat hormonal, produk menstruasi, kontrasepsi, aktivitas seksual, kesehatan reproduksi pasangan, dan pola makan juga memengaruhi mikrobioma vagina.
Ketidakseimbangan mikrobioma vagina, dikenal dengan dysbiosis, dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti bacterial vaginosis. Indikator mikrobioma vagina sehat, antara lain keputihan normal, tidak merasa gatal, siklus menstruasi teratur, dan melakukan hubungan intim tanpa rasa sakit. Untuk menyeimbangkan mikrobioma vagina yang memengaruhi kesuburan, berikut cara-caranya.
1. Praktikkan kebersihan
Jaga kebersihan sekitar vagina, bisa dengan memakai sabun lembut supaya pH tetap seimbang. Karena keseimbangan pH pengaruhi mikrobioma vagina, hindari mencuci secara berlebihan. Selain itu, hindari douching, gunakan alat pelindung saat berhubungan seks, dan minum minuman probiotik untuk menu sehari-hari.
2. Perawatan yang bijaksana
Tidak hanya menjaga kebersihan, memakai celana dalam dan pakaian yang menyerap kerringat mencegah kelembapan berlebih. Selain itu, hindari memakai sabun dan perawatan lainnya yang menggunakan bahan kimia serta pewangi yang keras.
3. Makan makanan nabati dan probiotik
Seperti yang dijelaskan di atas, penting untuk mengonsumsi minuman dan makanan sehat yang mendukung keseimbangan mikrobioma vagina. Banyak-banyaklah konsumsi sayuran, buah, biji-bijian, protein tanpa lemak yang mendukung keanekaragaman mikroba. Perlu diketahui, makanan kaya probiotik seperti yoghurt dan kefir, menyumbangkan bakteri bermanfaat bagi usus yang berpengaruh juga pada mikrobioma vagina.
4. Pastikan cukup terhidrasi
Banyak minum air putih menunjang fungsi tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan reproduksi. Hidrasi adalah kunci fungsi mukosa dan jaringan halus pada vagina.
5. Praktikkan seks yang aman
Gunakan kondom untuk mencegah infeksi menular seksual dan menjaga kesehatan mikrobioma vagina. Penggunaan kondom mengurangi risiko masuknya bakteri berbahaya, terutama dengan pasangan baru, sehingga menjaga keseimbangan alami.
BACA JUGA:
6. Kelola stres
Gabungkan teknik manajemen stres seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga ke dalam rutinitas Anda. Stres kronis dapat berdampak pada sistem kekebalan tubuh dan mengganggu keseimbangan mikrobioma vagina.
7. Berolahraga secara teratur
Lakukan aktivitas fisik secara teratur untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan dan berdampak positif pada mikrobioma vagina. Olahraga meningkatkan aliran darah, regulasi hormon, dan sistem kekebalan tubuh yang sehat.
8. Lakukan pemeriksaan rutin
Jadwalkan pemeriksaan ginekologi rutin untuk memantau kesehatan reproduksi. Konsultasikan dengan ahli kesehatan jika Anda mengalami gejala seperti keluarnya cairan yang tidak biasa, gatal, atau tidak nyaman.
Cara menyeimbangkan mikrobioma vagina, bisa melakukan tips di atas. Bisa pula Anda meminta rekomendasi dokter ahli ginekologi apabila memiliki kondisi khusus.