Bisakah Konsumsi Makanan yang Terlalu Asin Sebabkan Sakit Kepala?
Ilustrasi (Marcus Aurelius/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Mineral dalam darah atau disebut juga elektrolit penting untuk kesehatan. Namun konsistensinya harus seimbang. 

“Setiap gangguan pada keseimbangan elektrolit dapat menyebabkan sakit kepala,” kata Michael Doerrler, DO, spesialis sakit kepala di Loyola University Medical Center di Chicago.

Natrium adalah mineral yang selalu dikaitkan dengan penyebab sakit kepala. Dan natrium merupakan kandungan utama garam meja selain mineral klorida. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa makanan yang terlalu asin dapat sebabkan sakit kepala. Selain itu, natrium juga dikaitkan dengan pemicu tekanan darah tinggi, suatu kondisi yang berhubungan dengan sakit kepala.

Sakit Kepala karena Tekanan Darah Tinggi

“Sodium dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau memperburuk kondisinya,” kata Dr. Doerrler, asisten profesor neurologi di Loyola University Medical Center. 

“Tekanan darah tinggi bisa memicu sakit kepala dan sakit kepala bisa memicu tekanan darah. Ini bisa menjadi lingkaran setan,” lanjut Doerrler.

Hubungan antara makanan tinggi natrium dan tekanan darah tinggi sangatlah kuat. Natrium adalah mineral yang menarik air ke dirinya sendiri. Ketika Anda memiliki terlalu banyak natrium dalam darah, itu menarik air dari tubuh Anda ke dalam pembuluh darah Anda. Efeknya seperti yang terjadi saat Anda menaikkan air di selang taman: Tekanannya naik. Namun kali ini yang menjadi penyebabnya adalah tekanan darah Anda.

Sakit kepala karena tekanan darah tinggi bisa terjadi jika angka tekanan darah Anda lebih tinggi dari 180 di atas 110. Angka pertama adalah tekanan sistolik, yaitu tekanan di pembuluh darah saat jantung berdetak. Angka kedua adalah tekanan diastolik, saat jantung Anda rileks di antara detak jantung.

Namun angka yang dapat menyebabkan sakit kepala menunjukkan tekanan darah tinggi yang luar biasa. Artinya bahwa tekanan darah tinggi akibat terlalu banyak natrium bukanlah penyebab umum sakit kepala.

Namun, jika Anda memang menderita sakit kepala karena tekanan darah tinggi, Anda mungkin akan merasa seperti ada ikatan ketat di sekitar kepala. Jika Anda mengalami sakit kepala yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengendalikan tekanan darah Anda.

Sakit Kepala karena Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Asin

Sebuah studi dari Universitas Johns Hopkins menunjukkan bahwa terlalu banyak garam dalam makanan dapat menyebabkan sakit kepala. Bahkan jika Anda tidak memiliki tekanan darah tinggi.

Penelitian yang dipublikasikan pada bulan Desember 2014 di jurnal medis BMJ Open, menemukan bahwa sepertiga orang yang banyak mengonsumsi garam akan mengalami sakit dibandingkan dengan mereka yang konsumsi lebih sedikit garam, seperti yang ditunjukkan oleh National Headache Foundation. 

Penelitian ini menemukan bahwa peningkatan sakit kepala berhubungan langsung dengan jumlah garam dan tidak berpatok apakah partisipan memiliki tekanan darah tinggi atau tidak.  Para peneliti mencatat bahwa mengurangi garam dalam makanan dapat membantu mencegah sakit kepala.

Konsumsi Lebih Sedikit Garam untuk Mengurangi Sakit Kepala

Dalam studi BMJ Open, kelompok tinggi garam mengonsumsi sekitar 8 gram garam setiap hari selama penelitian. Sedangkan batas konsumsi sehat setiap hari yang dianjurkan yaitu 5 gram atau 1 sendok teh. 

Jika Anda bisa mengontrol jumlah kandungan garam dalam makanan, maka sakit kepala bisa berkurang. Namun, untuk mencapai hal tersebut, Anda perlu membaca label makanan dengan cermat, memeriksa kandungan natrium, dan menahan keinginan memberi garam pada makanan.

“Mengurangi garam memang bisa mengurangi sakit kepala, tapi juga memberikan manfaat besar lainnya, seperti mengurangi risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal,” kata Dr. Doerrler.

“Jika Anda mengalami sakit kepala tiga kali atau lebih dalam seminggu, Anda harus memeriksakan diri ke dokter,” katanya. 

Anda mungkin perlu memeriksakan tekanan darah. Meskipun tekanan darah baik-baik saja, bicarakan dengan dokter guna mengetahui apakah perlu menurunkan jumlah garam dalam makanan atau tidak.