JAKARTA - Bertempat di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, daftar nominasi Festival Film Indonesia (FFI) 2023 diumumkan secara resmi oleh Komite Festival Film Indonesia (FFI) 2023 hari ini. Pembacaan nominasi 22 kategori penghargaan Piala Citra FFI dan Kritik Film dilakukan secara bergantian oleh Duta FFI 2023, yaitu Christine Hakim, Lukman Sardi, Laura Basuki, Putri Marino, dan Chicco Kurniawan, Ketua Komite FFI 2021-2023 Reza Rahadian, serta penampilan khusus dari Teza Sumendra.
Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, dalam sambutannya menyampaikan, “Pengumuman nominasi FFI 2023 kali ini terasa sangat spesial bagi saya. Karena selain semakin banyaknya film-film karya sineas tanah air yang menorehkan prestasi membanggakan di panggung internasional, penggunaan Museum Nasional Indonesia untuk membacakan calon peraih penghargaan FFI tahun ini merupakan langkah penting untuk mendukung transformasi museum dan cagar budaya Indonesia," ujar Nadiem Makarim dalam keterangan media yang diterima VOI, Senin, 16 Oktober.
Dalam kesempatan yang baik ini, saya juga turut mengucapkan selamat kepada seluruh sineas yang menjadi nomine FFI 2023 beserta seluruh penggerak dunia perfilman Indonesia. Teruslah berkarya untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka berbudaya." lanjut Nadiem Makarim.
Daftar nominasi untuk kategori Film Cerita Panjang merupakan hasil seleksi dan penjurian yang dilakukan oleh Akademi Citra FFI 2023. Sebanyak 69 anggota Akademi Citra dari beragam profesi perfilman telah bekerja sejak 23 September hingga 8 Oktober 2023. Akademi Citra adalah para insan film yang telah menerima penghargaan Piala Citra pada FFI sebelumnya. Proses seleksi dan penjurian dilakukan secara daring melalui laman Ruang Penayangan FFI yang dapat diakses dari website maupun aplikasi, bekerja sama dengan Bioskop Online.
“Proses penjurian berjalan baik dan lancar. Partisipasi asosiasi dan Akademi Citra juga menjadikan proses ini terbuka dan demokratis. Hasil penjurian sampai tahap ini adalah hasil tahap dasar kompetisi yang kualitasnya akan diuji oleh juri akhir. Selain itu, kategori Pilihan Penonton adalah ruang partisipasi masyarakat, khususnya pecinta film, sehingga harus diefektifkan dan dikelola dalam ruang luas masyarakat,” ujar Garin Nugroho, Ketua Komite Bidang Penjurian FFI 2023, terkait proses penjurian FFI 2023.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Garin Nugroho menyampaikan, “Sistem penjurian bukanlah sekedar menang dan kalah. Sistem penjurian tiga tahun ini merepresentasikan dan mendorong partisipasi komponen perkembangan ekosistem film, yakni asosiasi, insan film, industri, dan masyarakat. Oleh karena itu, sistem yang telah ada perlu dijaga dan diperkuat ke depannya.”
Penjurian tahap nominasi kategori Film Non Cerita Panjang (Film Cerita Pendek, Film Dokumenter Panjang, Film Dokumenter Pendek, dan Film Animasi Pendek) serta kategori Kritik Film masih dikelola oleh asosiasi profesi terkait, yaitu COFFIE (Coordination for Film Festival in Indonesia), ADN (Asosiasi Dokumenteris Indonesia), AINAKI (Asosiasi Industri Animasi Indonesia), dan KAFEIN (Asosiasi Pengkaji Film Indonesia). Seluruh proses penjurian dilakukan oleh para juri yang terpilih serta difasilitasi dan diawasi oleh Komite Penjurian dan Akuntan Publik.