Bagikan:

JAKARTA - Kabar duka datang dari Kikan Namara atau lebih dikenal dengan nama Kikan Cokelat. Sang ibu, Indira Damayanti meninggal dunia hari ini, Selasa, 8 Agustus pukul 13.20 WIB.

Kikan sendiri mengkonfirmasi kabar duka tersebut. Kepada awak media di rumah duka yang berlokasi di Ciputat, Tangerang Selatan, vokalis grup band Cokelat itu mengatakan bahwa kondisi ibunya tak cukup baik enam bulan terakhir.

“Ibu sudah sakit 6 bulan ke belakang,” ungkap Kikan di Ciputat, Tangerang Selatan pada Selasa, 8 Agustus malam.

Sang ibu direncanakan untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jeruk Purut pada Rabu, 9 Agustus sekitar pukul 11.00 WIB.

“Kebetulan anggota keluarga saya yang lebih duluan berpulang ada beberapa yang dimakamkan di sana, termasuk nenek saya,” kata Kikan.

“Ibunya ibu memang dimakamkan di sana, jadi itu juga jadi salah satu pertimbangan, supaya deketan aja, supaya waktu ziarah nggak ribet, di satu tempat bisa mengunjungi banyak keluarga,” sambungnya.

Mengenang sosok ibunya, Kikan menceritakan bagaimana momen liburan terakhirnya bersama sang ibu pada April lalu. Ia mengaku sempat terbersit bahwa liburan tersebut adalah yang terakhir bagi sang ibu.

“Lebaran ini jatuh pada bulan April, dari Ramadan itu ibu sudah bilang kalau pengin liburan keluarga, sama anak cucu ramai-ramai. Dan akhirnya kita langsung atur. Jadi, setelah lebaran kita berangkat sekeluarga besar ke Bali,” tutur Kikan.

“Waktu itu saya udah kepikir dan terlintas, 'gimana ya, jangan-jangan ini liburan terakhir', ternyata benar. Ternyata itu liburan terakhir beliau,” lanjutnya.

Bagi Kikan, ibunya adalah orang tua yang demokratis dan bisa menjadi sahabat bagi anak-anknya. Sang ibu adalah tempat mencurahkan segala isi hati, bahkan sejak Kikan masih kecil.

“Ibu saya itu ibu yang demokratis. Sepanjang saya mengenal beliau, dia bukan hanya sosok ibu yang tangguh, tapi juga sahabat yang tak tergantikan. Dari kecil saya dulu, hampir nggak ada hal yang nggak saya ceritakan, semua hal saya ceritakan. Kalau punya masalah, diskusi sama beliau selalu punya jalan keluar. Itu yang membuat saya merasa kehilangan teman diskusi. Tapi insya Allah beliau ada di tempat yang lebih baik,” pungkas Kikan Cokelat.