Terapi Aroma untuk Cegah Pikun? Studi Sebut Paparan Wewangian Saat Tidur Dapat Meningkatkan Fungsi Otak
Ilustrasi (Cadu Carvalho/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Untuk meminimalisir pikun di hari tua, para ahli merekomendasikan orang melakukan aktivitas fisik secara teratur, menerapkan pola makan sehat, dan waktu tidur yang cukup. Tetapi bagaimana jika kesenangan dasar seperti mencium wewangian saat tidur dapat meningkatkan daya ingat Anda? Nah, peneliti dari University of California, membuat temuan menarik dalam studi terbaru mereka.

Studi yang dipublikasikan di Frontiers in Neuroscience, dilansir dari Medical Daily, Selasa, 8 Agustus, menunjukkan bahwa meletakkan aroma wewangian di kamar tidur lansia selama dua jam setiap malam. Menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan mengingat mereka.

"Indra penciuman memiliki keistimewaan khusus untuk terhubung langsung ke sirkuit memori otak. Semua indera lainnya diarahkan terlebih dahulu melalui thalamus. Setiap orang telah merasakan betapa kuatnya aroma dalam membangkitkan ingatan, bahkan sejak dulu sekali," kata Michael Yassa, seorang ahli saraf dan salah satu penulis studi tersebut.

Studi tersebut mengevaluasi 43 peserta berusia 60 hingga 85 tahun tanpa gangguan memori. Setiap peserta diberikan sebuah diffuser, bersama dengan tujuh kartrid berbeda, dengan masing-masing katrid diberi minyak alami beraroma unik.

Para peserta dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok diberi kartrid ful wewangian, sedangkan satu lagi setengahnya saja. Semua peserta diminta memasukkan kartrid yang berbeda ke dalam diffuser mereka setiap malam, dan digunakan selama dua jam saat mereka tidur.

Setelah enam bulan, orang-orang dalam kelompok kartrid ful wewangian memiliki peningkatan kinerja kognitif sebesar 226 persen dibandingkan dengan kelompok yang satunya lagi. Peningkatan ini diukur dengan menggunakan tes daftar kata standar yang digunakan untuk mengevaluasi memori.

Penggambaran otak menunjukkan ada peningkatan pada jalur saraf mereka, yang seringkali menurun seiring bertambahnya usia. Jalur ini, yang dikenal sebagai fasciculus uncinate kiri, memfasilitasi komunikasi antara lobus temporal medial dan korteks prefrontal, yang sangat penting untuk pengambilan keputusan. Para peserta juga merasakan peningkatan dalam kualitas tidur.

Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa kehilangan penciuman dapat meningkatkan hampir 70 penyakit saraf dan kejiwaan, termasuk Alzheimer, Parkinson, skizofrenia, dan alkoholisme. Ketika orang dengan demensia sedang menghirup sekitar 40 bau yang berbeda pada dua kesempatan terpisah setiap hari, mereka menunjukkan peningkatan memori dan kemampuan bahasa. Itu juga membantu mereka meringankan depresi dan meningkatkan indra penciuman.

Langkah selanjutnya untuk tim yaitu melibatkan evaluasi efek teknik penciuman pada orang-orang dengan diagnosis penurunan kognitif. Para peneliti percaya temuan ini akan membuka jalan untuk eksplorasi lebih lanjut ke perawatan berbasis indra penciuman untuk gangguan memori.