Antara Kecoa dan Ular, Luna Maya Harus Menaklukkan Rasa Takut Saat Syuting Film Suzzanna Malam Jumat Kliwon
Luna Maya (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Film Suzzanna Malam Jumat Kliwon akan tayang secara serentak di bioskop Indonesia mulai tanggal 3 Agustus dengan menghadirkan sederet bintang, yakni Luna Maya, Achmad Megantara, Tyo Pakusadewo, Selly Marcelina, dan lainnya. Luna Maya menceritakan pengalamannya selama proses syuting berlangsung.

Saat ditemui dalam acara penayangan perdana film Suzzanna Malam Jumat Kliwon di Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu, 29 Juli, Luna Maya sempat menonton film-film Suzzanna saat proses syuting untuk mengetahui gaya berakting sang legenda film horor itu. Dia juga sering berkonsultasi dan latihan dengan pelatih vokal agar tahu bagaimana cara tertawa khas Suzzanna saat memerankan sundel bolong.

“Ada vocal coach juga, jadi, kita bareng-bareng nonton film Suzzanna, kebetulan ada ketawanya itu kita rekam,” kata Luna Maya dikutip dari ANTARA.

Luna Maya mengaku sempat mengalami kesulitan berakting tertawa karena tawa pada film horor rupanya memiliki begitu banyak perbedaan, misalnya tertawa jahil, marah dan marah sekali. Dia sampai membutuhkan waktu lama saat adegan tertawa.

Bahkan, Luna Maya mengalami sakit tenggorokan karena lengkingan tawanya yang harus dilakukan berulang-ulang.

“Karakternya agak berbeda, ya. Jadi, ini sesuatu yang baru, aku bener-bener kesulitan banget,” kata Luna.

Luna pun melakukan beberapa hal agar terlihat semirip mungkin dengan Suzzanna, mulai dari meniru ciri khas pelafalan Suzzanna hingga riasan dan gestur badan yang mirip dengan sosok Suzzanna.

Demi film Suzanna Malam Jumat Kliwon, Luna pun harus mengatasi ketakutannya terhadap ular karena ada banyak adegan yang melibatkan binatang melata tersebut.

"Skenario aslinya itu kecoa. Yang harusnya scene pendek, tapi, jadi dua hari syutingnya (gara-gara ular),” kata Luna.

Produser film Sunil Soraya mengatakan pemakaian kecoa untuk salah satu adegan menyulitkan para kru karena proses pembersihannya yang tidak mudah. Oleh sebab itu, tim produksi sepakat menggantinya dengan ular karena lebih mudah dibersihkan dibandingkan kecoa.