JAKARTA - Film horor kedua Jourdy Pranata tahun ini, Susuk: Kutukan Kecantikan, akan tayang dalam waktu dekat. Di bawah arahan sutradara Ginanti Rona, ia akan beradu akting dengan Hana Malasan.
Dalam filmnya kali ini, Jourdy Pranata memerankan seorang sopir bernama Arman. Perannya itu dirasa cukup berbeda dari dirinya, karenanya Jourdy memutuskan untuk merubah penampilan.
Untuk memerankan seorang sopir, Jourdy Pranata memutuskan agar kumisnya tetap tumbuh. Menurutnya, karakter Arman yang diinginkan skrip adalah pria berkumis.
Dengan kumis yang dibiarkan tetap tumbuh, Jourdy ingin menggambarkan sosok Arman sebagai orang yang tidak peduli dengan penampilannya.
“Kenapa berkumis, menurutku dia nggak peduli sama penampilan, dia udah nggak peduli sama hidupnya, karena dia cuma ingin bertahan hidup, sama bagaimana orang di sekitarnya itu aman dan tentram,” kata Jourdy Pranata di Epicentrum, Jakarta Selatan, Jumat, 28 Juli.
Selain itu, Jourdy juga memutuskan untuk diet. Aktor 29 tahun itu melihat pola hidup yang biasa dijalani seorang sopir lebih cocok dengan penampilan yang kurus.
“Aku menurunkan berat badan lumayan drastis. Karena menurutku seorang sopir suka begadang, terus hidupnya cuma duduk di dalam mobil, terus istirahatnya kurang. Jadi, aku memutuskan untuk mengambil tubuh karakterku seperti itu,” kata Jourdy Pranata.
Sementara untuk membangun chemistry Arman terhadap karakter Laras yang mencari uang sebagai pekerja seks komersial (PAK), Jourdy merasa harus tau lebih banyak mengenai kehidupan PSK.
“Yang aku cari tahu adalah bagaimana hidup atau berteman dengan seorang PSK. Jadi, aku sama Hana sempat datang ke tempat prostitusi, terus aku sama Hana juga sempat sewa LC buat tanya-tanya gitu,” tutur Jourdy Pranata.
“Jadi aku tahu perspektifnya pekerja seks komersial, apa yang sebenarnya bikin mereka memutuskan untuk bekerja seperti itu, apalagi sampai pakai susuk,” pungkasnya.