Strategi Jenius Membesarkan Anak agar Cerdas Mengelola Uang, Bisa Dimulai Sejak Usia 4 Tahun
Ilustrasi (Karolina Grabowska/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Berbicara tentang uang bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika membahasnya dengan anak, tentu bisa jadi lebih menantang. Mulai dari pembagian uang saku harian hingga pembayaran uang kuliah, semua topik yang berkaitan dengan uang memerlukan diskusi serius.

Tapi ingatlah. Berapapun usia anak, baik 4 atau 24 tahun, tak ada istilah terlalu dini atau terlambat dalam membantu membangun kepercayaan dan mendorong anak bertanggung jawab dalam hal finansial. Dengan pengajaran yang tepat, Anda sebagai orang tua tentu bisa membesarkan anak yang cerdas mengelola uang.

Anak Usia 4 hingga 7 Tahun

Kebiasaan mengelola uang terbentuk sejak anak berusia 5 tahun, menurut penelitian dari University of Michigan, disadur dari Real Simple, Jumat, 28 Juli. Tapi Ayah Bunda jangan panik. Mengajari anak keterampilan keuangan sama hal dengan mengajarinya belajar mengikat tali sepatu atau memegang sendok. Kuncinya yakni latihan.

Singkirkan pemikiran tabu berbicara terkait uang pada anak usia dini. Bagikan kegembiraan tentang proses tawar-menawar atau fakta bahwa Anda memiliki cukup tabungan untuk liburan. Gunakan kata-kata seperti menyimpan dan berbagi ketika memperkenalkan uang pada anak 4-7 tahun.

Anda bisa juga melibatkan anak saat pergi berbelanja. Kenalkan harga barang, tunjukkan nilai, dan ajari dia membuat keputusan membeli. Minta anak mengambil satu barang, berikan uang tunai, lalu minta dia membayarnya. Dari sini, Anda sedang mengajari anak tanggung jawab membayar.

Selanjutnya, buka rekening tabungan. Memilih celengan khusus dapat membangun semangat menabung. Menabung menyenangkan untuk dilakukan anak dan ortu wajib mendorongnya. Jika jumlah uang tabungan besar, ajak anak ke bank untuk menyimpan uang.

Anak Usia 8 hingga 12 Tahun

Anak usia ini dapat mulai menghasilkan uang. Mereka akan mulai mengembangkan kepribadian terkait uang dan bahkan pada usia ini. Anda akan mengenali anak yang boros dan suka menabung.

Beri pemahaman pada anak tentang pengeluaran. Diskusikan apakah membelanjakan semua uang untuk, cokelat, misalnya adalah hal yang baik? Anda juga bisa mulai mengajarkan konsep keinginan versus kebutuhan. 

Selain itu, di usia ini Anda juga bisa memperkenalkan makna ‘berbagi’. Biarkan dia memilih organisasi amal dan jumlah yang akan disumbangkan ke organisasi tersebut tiap bulan atau tiap tahun.

Anak Remaja

Pada tahap ini, saatnya mulai melibatkan anak dalam situasi keuangan keluarga, terutama jika waktu kuliah semakin dekat. Ada beberapa aplikasi anggaran, tabungan, dan investasi yang memungkinkan anak melihat dengan jelas kemana uangnya dihabiskan.

Alternatifnya, minta anak menganggarkan uang dengan mencatat setiap rupiah yang dihabiskan selama periode waktu tertentu. Kemudian evaluasi bersama sehingga dia tahu pengeluarannya.

Lalu, ajak anak diskusi situasi keuangan yang rumit dan cara menanganinya. Meskipun tidak ada jawaban yang tepat, membagikan pemikiran Anda jauh lebih baik guna mempersiapkan anak untuk situasi sulit.

Perkenalkan juga anak untuk berinvestasi. Pertimbangkan situs seperti Yahoo Finance, yang memungkinkan Anda membuat portofolio investasi palsu. Bantu anak Anda memilih beberapa saham dan perhatikan ticker naik turun. Dia akan melihat bagaimana kinerja saham dari waktu ke waktu dan mulai memahami dasar-dasar dan volatilitas pasar. Dorong dia memikirkan investasi sebagai bagian dari tabungan.