Bagikan:

YOGYAKARTA – Self-esteem dalam hubungan seksual memengaruhi keputusan yang dibuat dan sejauh apa setiap orang yang berpasangan terlibat di dalam situasi intim berdua. Namun ternyata, bisa dilihat tanda apakah seseorang memiliki self-esteem cukup atau tidak.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa harga diri terkait dengan kepuasan seksual. Apabila memiliki harga diri seksual rendah, maka berdampak negatif pada kepuasan seksual. Studi lain yang dilakukan oleh Hale dan Strassberg melaporkan hasil percobaan untuk menguji efek dari harga diri seksual yang cukup dan rendah. Hasilnya menunjukkan ada dampak signifikan pada gairah seksual.

Self-esteem seksual, adalah perasaan yang terlibat dalam praktik seksual dengan prosedur dan hasil yang berhasil. Setiap usia seseorang memiliki tingkat self-esteem yang berbeda-beda. Selain usia, keterampilan atau minat juga menentukan tingkat self-esteem.

Banyak orang berpikir bahwa orang yang menikah memiliki tingkat self-esteem seksual yang tinggi. Namun temuan Elyakim Kislev, Ph.D. dilansir Psychology Today, Senin, 17 Juli, menunjukkan hal yang berbeda. Melalui hasil analisis dari 3.207 responden, temuan menunjukkan bahwa orang menikah memiliki tingkat self-esteem seksual yang lebih rendah daripada hampir semua kelompok yang diukur. Tujuh kelompok status hubungan dimasukkan dalam penelitian ini, diantaranya individu yang menikah, yang terdiri dari kelompok sampel terbesar (57,4%); lajang belum menikah (14%); belum kawin yang memiliki pasangan tetapi tinggal terpisah (4,3%), belum kawin yang tinggal bersama pasangannya (13,1%); lajang bercerai/berpisah (5,3%), individu bercerai/berpisah yang memiliki pasangan tetapi mereka hidup terpisah (2,7%), dan bercerai/berpisah yang saat ini tinggal bersama pasangannya (3,3%).

tanda memiliki self esteem seksual tinggi
Ilustrasi tanda memiliki self esteem seksual tinggi (Freepik/teksomolika)

Hasil dari penelitian Kislev, harga diri seksual, laki-laki yang bercerai/berpisah dan hidup terpisah dari pasangan dan laki-laki yang tidak pernah menikah tetapi tinggal bersama pasangannya sebanding dengan laki-laki yang sudah menikah. Sementara hanya perempuan yang tidak pernah menikah yang tinggal bersama pasangannya menunjukkan peringkat yang lebih rendah daripada perempuan yang sudah menikah. Data rinci dan kaya dari survei Pairfam menunjukkan bahwa para lajang yang belum pernah menikah pun cenderung melaporkan tingkat harga diri seksual yang lebih tinggi.

Menurut Kislev, kemungkinan tingkat self-esteem seksual lebih rendah pada pasangan menikah. Karena mereka merasa lebih aman sehingga menutupi self-esteem seksualnya yang rendah. Ini pada akhirnya bisa dijadikan referensi dan Kislev merekomendasikan, setiap pasangan tidak boleh merasa rendah diri. Artinya, setiap pasangan perlu mengembangkan self-esteem khususnya dalam aspek seksual.

Self-esteem atau harga diri, merupakan kemampuan untuk memandang diri sendiri sehingga mampu mengatasi tantangan dasar kehidupan dan keyakinan bahwa Anda pantas untuk bahagia. Dalam konteks seksual, melansir Women’s Health, didefinisikan sebagai bagaimana Anda memandang perasaan diri Anda sebagai makhluk seksual, apakah Anda berpikir bahwa Anda menarik secara seksual, secara seksual "kompeten", bagaimana memandang diri sendiri ketika berada di tempat tidur dengan seseorang. Ini semua berperan dalam rasa harga diri seksual Anda. Sederhananya, tanda memiliki self-esteem seksual tinggi berarti percaya pada kompetensi diri dan percaya diri dengan citra diri.