Bagikan:

YOGYAKARTA – Jemaah haji asal Makassar, Sulawesi Selatan bernama Sunarti Daeng Kanang (46) viral di  media sosial setelah pamer emas sepulang dari Tanah Suci.

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak jemaah haji tersebut memakai emas 180 gram setibanya di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Belakangan terungkap bahwa emas yang dikenakan Sunarti adalah barang imitasi yang dibeli seharga Rp900 ribu. Lantas, apa perbedaan emas Arab dan Indonesia?

Perbedaan Emas Arab dan Indonesia

Dirangkum dari berbagai sumber,  berikut sederet perbedaan emas Arab dan Indonesia:

  1. Harga

Perbedaan emas Arab dan Indonsia yang pertama adalah dari segi harga. Harga emas batangan yang dibuat oleh PT Aneka Tambang (Antam) pada Rabu, 12 Juli berada di level Rp1.071.000 per gram. Sementara dalam sebulan terakhir pergerakannya ada di rentang Rp 1.047.000 per gram - Rp 1.071.000 per gram.

Soal harga jual kembali (buyback) emas batangan, saat ini masih bertahan di level 947.000 untuk setiap gram.

Sementara itu, dikutip dari laman goldprice, harga buyback emas batangan di Arab pada hari yang sama berada di angka 233.73 Riyal Saudi (SAR) atau setara Rp938.667 (kurs Rp4.016) per gram. Dengan demikian, perbedaan harga jual kembali emas di Arab dengan Indonesia hanya selisih Rp83.300 per gram.

  1. Kadar

Berdasarkan Publikasi Kementerian Arab Saudi, kualitas emas yang dijual di Madinah disebut lebih baik dibandingkan di Mekkah maupaun Jeddah. Oleh sebab itu, tak heran jika terdapat toko emas yang bertebaran di sekitar Masjid Nabawi.

Perhiasan emas yang dijual di Madinah sebagian besar memiliki kadar 21 karat. Sedangkan untuk cincin emas,memiliki kadar 22 karat dan berbahan emas Dubai atau setara 24 karat Indonesia. Sebagian orang beranggapan bahwa emas di Madinah adalah yang terbaik di dunia. Alasannya karena kualitasnya yang tinggi yang mereka berikan pada setiap koleksi emasnya.

Sementara, perhiasan emas di Indonesia memiliki tingkat kemurnian yang beragam, mulai dari kadar 10 karat atau setara dengan 41 persen kandungan emas murni, hingga 24 karat (setara 99 persen kandungan emas murni).

  1. Desain

Di Arab, perhiasan seperti kalung punya desain yang luar biasa. Oleh sebab itu harga jual perhiasan emas di Tanah Arab lebih mahal karena tidak hanya diukur berdasarkan berat emas tersebut melainkan secara desain yang ada pada setiap koleksi emas tersebut.

Sedangkan di Indonesia, harga emas perhiasan tergantung berat batangnya. Perbedaan ini terjadi karena ada biaya tambahan untuk pencetakan, sekian ribu per gram.

Demikian infomasi tentang perbedaan emas Arab di Indonesia. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.