Bagikan:

YOGYAKARTA – Kekurangan magnesium dikenal dengan hipomagnesemia yang gejalanya kerap diabaikan. Padahal, bisa mengganggu kesehatan yang dikenal dengan tanda atau gejala tertentu.

Kasus defisiensi magnesium, mungkin kurang terdiagnosis karena tidak muncul sampai levelnya sangat rendah. Kekurangan magnesium, bisa disebabkan berbagai faktor. Diantaranya, kelaparan, obat-obatan tertentu untuk kemoterapi, diare akut, sindrom hungry bone yang dialami setelah operasi paratiroin atau tiroid, dan dialami seseorang setelah operasi bypass lambung.

Selain faktor yang disebutkan di atas, kondisi kesehatan tertentu juga memicu tubuh kehilangan magnesium. Seperti karena diabetes, penyerapan yang buruk, diare kronis, dan penyakit celiac. Orang dengan gangguan penggunaan alkohol juga berisiko lebih tinggi mengalami defisiensi magnesium. Gejala kekurangan magnesium, dilansir Healthline, Rabu, 3 Mei, diantaranya sebagai berikut.

1. Otot berkedut atau kram

Kedutan, tremor, dan kram otot adalah tanda-tanda kekurangan magnesium. Dalam skenario terburuk, defisiensi bahkan dapat menyebabkan kejang. Pakar percaya bahwa gejala  otot berkedut atau kram ini disebabkan oleh aliran kalsium yang besar dalam sel saraf. Aliran besar ini kemudian merangsang hiperstimulasi saraf otot. Meskipun kedutan bukan hanya karena kekurangan magnesium, tetapi apabila Anda mengalami gejala ini terus-menerus, disarankan untuk periksa ke dokter.

tanda dan gejala kekurangan magnesium
Ilustrasi tanda dan gejala kekurangan magnesium (Freepik/stefamerpik)

2. Memengaruhi kesehatan mental

Kesehatan mental mungkin terpengaruh ketika Anda kekurangan magnesium. Misalnya, jika bersikap apatis atau mati rasa dan kurangnya emosi, bisa karena hipomagnesemia. Selain itu, penelitian observasional mengaitkan kadar magnesium yang rendah dengan peningkatan risiko depresi. Para ilmuwan juga berspekulasi kalau kekurangan magnesium juga meningkatkan kecemasan, meski temuan ini membutuhkan bukti lebih lanjut. Tampaknya, kekurangan magnesium dapat menyebabkan disfungsi saraf dan memengaruhi kondisi kesehatan mental pada sejumlah orang.

3. Osteoporosis

Osteoporosis adalah gangguan yang ditandai dengan tulang lemah dan peningkatan risiko patah tulang. Banyak faktor yang memengaruhi risiko terkena osteoporosis, termasuk penuaan, olahraga, asupan makanan yang buruk dari vitamin D dan K. Kekurangan magnesium juga merupakan faktor risiko osteoporosis. Kekurangan dapat melemahkan tulang dan juga menurunkan kalsium dalam darah yang merupakan bahan penyusun utama tulang.

4. Kelelahan dan kelemahan otot

Kelelahan adalah gejala lain kekurangan magnesium. Perlu diingat bahwa setiap orang menjadi lelah dari waktu ke waktu. Biasanya itu berarti Anda memerlukan istirahat. Namun, kelelahan yang parah dan terus-menerus mungkin merupakan tanda adanya masalah kesehatan.

Tanda lain lebih spesifik dari defisiensi magnesium adalah otot lemah dan mungkin menyebabkan miastenia gravis. Otot lemah ini disebabkan oleh hilangnya kalium dalam sel otot, ini berhubungna dengan kekurangan magnesium. Jadi, kalau Anda merasa kelelahan dan lemah, perbaiki pola makan sehat Anda.

tanda dan gejala kekurangan magnesium
Ilustrasi tanda dan gejala kekurangan magnesium (Freepik/Racool_studio)

5. Tekanan darah tinggi

Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan magnesium dapat meningkatkan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko kuat untuk penyakit jantung. Meski bukti dan penelitian belum dilakukan lebih lanjut, tetapi beberapa penelitian observasi menunjukkan bahwa kadar magnesium yang rendah dapat meningkatkan tekanan darah.

6. Asma

Kekurangan magnesium terkadan terlihat pada penderita asma yang parah. Selain itu, kadar magnesium cenderung lebih rendah pada penderita asma dibandingkan pada orang yang tidak memiliki kondisi ini.

Peneliti percaya bahwa kekurangan magnesium dapat menyebabkan penumpukan kalsium pada otot yang melapisi saluran udara paru-paru. Hal ini menyebabkan saluran udara menyempit, sehingga membuat pernapasan menjadi lebih sulit.

7. Detak jantung tidak teratur

Aritmia jantung, atau detak jantung tidak teratur, adalah salah satu kemungkinan efek paling serius dari kekurangan magnesium. Gejala aritmia, bisa menyebabkan gejala yang sangat serius. Pada beberapa orang, aritmia menyebabkan jantung berdebar-debar dan detak jantung tidak teratur. Selain itu, gejala yang dialami termasuk pusing, sesak napas, nyeri dada, pingsan, dan kelelahan.

Pada kasus yang lebih parah, aritmia jantung dapat meningkatkan risiko stroke atau gagal jantung. Dalam penelitian kecil, pada 68 orang dengan gagal jantung, suntikan magnesium secara signifikan meningkatkan fungsi jantung. Suplemen magnesium juga dapat mengurangi gejala pada beberapa orang dengan aritmia.

Itulah ketujuh tanda dan gejala kekurangan magnesium yang kerap diabaikan. Apakah Anda pernah mengalaminya? Jika pernah, penting untuk konsultasi ke dokter dan mendapatkan rekomendasi pengobatan yang tepat.