YOGYAKARTA – Kondisi medis tertentu menyebabkan pusing setelah makan. Meskipun umumnya pusing dialami karena telat makan, tetapi gula darah rendah, tekanan darah rendah, dan minum obat rutin pengontrol gula darah bisa menyebabkan pusing. Berikut penjelasan mengenai faktor pemicu sering pusing setelah makan.
1. Gula darah rendah
Hipoglikemia non diabetes adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kondisi tubuh ketika gula darah rendah pada orang yang tidak menderita diabetes. Ini adalah kondisi langka yang sering didiagnosis dengan memeriksa kadar gula darah oleh penyedia layanan kesehatan.
Biasanya, kadar gula darah meningkat setelah makan. Namun ketika seseorang mengalami gula darah rendah dua sampai lima jam setelah makan, itu disebut hipoglikemia reaktif yang sering menyebabkan pusing setelah mengonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi.
Orang yang berisiko diabetes atau prediabetes lebih rentan mengalaminya. Ini karena mereka kesulitan memproduksi insulin dalam jumlah pas. Seseorang yang sedang dalam program penurunan berat badan dan setelah menjalani operasi perut dapat menyebabkan gula darah rendah karena perubahan metabolisme yang memengaruhi produksi insulin.
2. Minum obat diabetes
Jika seseorang tidak makan cukup karbohidrat setelah mengonsumsi insulin atau obat diabetes lainnya, hal itu dapat menyebabkan gula darah rendah dan pusing. Selain karena hal tersebut, jika asupan insulin dan karbohidrat tidak tepat waktu, juga bisa mengalami gula darah rendah. Ditambah lagi, menyuntikkan insulin secara tidak sengaja dan langsung menyuntikkan pada otot dapat menyebabkan hipoglikemia dan kliyengan setelah makan.
3. Tekanan darah rendah
Tekanan darah rendah setelah makan, dikenal sebagai hipotensi postprandial. Kondisi ini dialami sepertiga orang dewasa yang lebih tua. Sering kali, hipotensi jenis ini dialami oleh orang dewasa dengan hipertensi karena mengeraskan arteri sehingga lebih sulit berkontraksi dan rileks sesuai kebutuhan.
Melansir VerywellHealth, Senin, 25 April, hipotensi postprandial terjadi ketika usus dan perut seseorang membutuhkan darah ekstra untuk pencernaan. Ini mengakibatkan penurunan aliran darah ke seluruh bagian tubuh lainnya. Penurunan tiba-tiba sering menyebabkan pusing, pingsan, nyeri dada, penglihatan kabur, dan mual.
4. Sensitivitas makanan
Seseorang dengan alergi makanan, mungkin akan merasakan pusing hingga pingsan setelah mengonsumsi makanan pemicu alergi. Biasanya dialami setelah beebrapa menit hingga dua jam setelah menelan makanan tersebut. Ini disebut dengan intoleransi makanan, yang banyak sekali variannya sehingga perlu mengidentifikasi makanan pemicu alergi yang menyebabkan pusing setelah makan.
5. Dipicu makanan tertentu
Berbeda dengan intoleransi makanan yang menyebabkan reaksi alergi. Makanan tertentu, ternyata memengaruhi kesehatan orang dengan kondisi tertentu pula. Misalnya penderita penyakit Ménière harus menghindari makanan asin karena garam dapat meningkatkan tekanan di telinga bagian dalam, ini memperparah pusing.
BACA JUGA:
Makanan tertentu, misalnya cokelat, produk susu, keju, isoflavon kedelai, dan daging olahan tinggi nitrit dapat memicu migrain dan menyebabkan pusing. Untuk itu, Anda perlu mencatat dan mengingat makanan apa saja yang memberi efek pusing setelah makan.