Keuntungan Punya Tubuh Lentur dan Fleksibel untuk Kesehatan
Tubuh lentur (Gerd Altmann - Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Ada tipe orang yang punya tubuh lentur sehingga mudah melakukan berbagai gerakan yoga. Namun, ada juga orang dengan tubuh kaku, bahkan mencium lutut atau meluruskan kedua kaki dalam posisi duduk di lantai pun sulit. 

Jika Anda termasuk tipe tubuh kaku, mungkin ini saatnya mulai melatih kelenturan agar bisa lebih fleksibel. 

Fleksibilitas sendiri artinya kemampuan otot dan jaringan ikat untuk meregang sementara waktu. 

“Fleksibilitas adalah pilar ketiga dari kebugaran tubuh setelah latihan kardio dan latihan kekuatan otot,” ujar David Geier, direktur Sports Medicine di Medical University of South Carolina. 

Menjadi fleksibel pun bisa dibilang penting untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Paling tidak, Anda akan merasa dimudahkan saat harus meraih benda tinggi karena tubuh lebih elastis, kan?

Ketika tubuh lebih lentur, Anda bisa mencapai tingkat kebugaran optimal, mencegah cedera, bahkan mengurangi risiko arthritis dan penyakit serius. 

BACA JUGA:


Selain itu, fleksibilitas pun diperlukan untuk melepaskan ketegangan serta nyeri otot. Bahkan, tubuh yang fleksibel lebih mudah untuk terasa rileks. Tentunya, akan ada peningkatan kebugaran aerobik, kekuatan otot, daya tahan, serta bisa bergerak lebih maksimal. 

Bagaimana cara meningkatkan  fleksibilitas? Caranya tentu dengan latihan secara rutin, mulai dari melatih pernapasan, peregangan statis, dan peregangan dinamis. 

Luangkan waktu setidaknya 10 menit setiap hari pun akan berguna untuk latihan. Anda juga bisa menyelipkan latihan kelenturan di antara jadwal olahraga mingguan. Bila jarang olahraga, cobalah menjadikan latihan fleksibilitas setiap pagi atau malam sebelum tidur. 

Cobalah mulai dari lakukan peregangan dan tahan 15-30 detik, ulangi beberapa kali. Kemudian, latihlah pernapasan diafragma. Ini adalah awal yang baik untuk menyesuaikan diri dengan tubuh dan meningkatkan kelenturan. 

Anda bisa ambil posisi duduk di kursi. Letakkan tangan di kedua sisi tulang rusuk. Tarik napas lewat hidung, isi paru-paru dengan udara dan rasakan baik-baik tulang rusuk Anda mengembang. 

Kemudian, hembuskan napas lewat mulut dengan melibatkan otot inti serta dasar panggul saat mendorong udara keluar. 

Bila mulai terbiasa dengan latihan pernapasan serta peregangan, selanjutnya Anda bisa mencoba olahraga lain, seperti yoga, pilates, tai chi, menari,