YOGYAKARTA – Shapewear atau pakaian dalam yang melangsingkan, memiliki struktur yang melar dan membantu membentuk postur. Tetapi, apakah selalu aman dan sehat kalau memakai shapewear setiap hari? Yuk, ikuti petunjuk dokter ketika kerap mengenakannya.
Shapewear tidak seperti korset dengan tali yang diikat ketat dan panel logam yang berisiko mempersempit tulang rusuk. Tetapi meski tak berisiko mengubah atau merelokasi organ, memakai shapewear juga memiliki batasan. Karena dalam beberapa kasus, pakaian dalam yang melangsingkan ini menyebabkan beberapa masalah fisik, tutur dokter Hamile Wakim-Fleming, MD., ahli hepatologi dilansir Cleveland Clinic, Jumat, 30 Desember. Memakai sewajarnya, bisa menjaga keamanannya.
Perhatikan reaksi kulit
Masalah yang paling mungkin dialami ketika memakai shapewear adalah iritasi kulit. Terutama bagi Anda yang memiliki kulit sensitif dan memakainya dalam waktu yang lama. Reaksi alergi ini, dikarenakan bahan kimia yang diformulasi produsen untuk membuat pakaian bisa melar.
Reaksi alergi ini, bisa membuat kulit lecet, gatal, merah, dan akhirnya bisa menyebabkan infeksi. Itu artinya, perhatikan reaksi kulit Anda setelah memakai shapewear. Kalau menemukan reaksi tertentu pada kulit, berhentilah memakainya hingga kulit kembali netral. Saran dokter Wakim-Fleming, pilih merek lain dan ukuran yang lebih besar.
Selain memperhatikan reaksi kulit, tetap jaga kebersihan tubuh dan shapewear Anda dengan sering mencuci. Kata Wakim-Fleming, karena pakaian ini menyentuh kulit lebih dari kain lain yang dikenakan, serta karena bahannya sintetis, maka bisa memicu iritasi.
Pilih yang tidak terlalu ketat
Pastikan Anda mendapatkan ukuran yang tepat saat membeli shapewear atau jenis pakaian apapun. Jika pakaian ketat di sekitar pinggul, dapat menyempitkan sirkulasi darah ke kaki bagian bawah. Maka, jika Anda tidak merasa nyaman memakainya, pilih ukuran yang lebih besar atau bahan yang lebih lembut.
Tambah Wakim-Fleming, pakaian dalam yang sangat ketat dapat menekan saraf. Ini mengakibatkan sensasi kesemutan atau mati rasa. Apabila Anda memiliki sirkulasi yang buruk, pakaian terlalu ketat dapat memperburuk kondisi, seperti mengalami bengkak pada kaki.
Risiko memakai shapewear
Pada dasarnya, shapewear didesain untuk melar mengikuti postur. Oleh karena itu, kalau ukuran tepat dan bahannya nyaman, tidak akan merusak organ secara permanen. Tetapi jika memakai shapewear yang terlalu ketat dalam waktu lama, bisa menekan saluran pencernaan, membuat refluks asam, dan kerongkongan terasa tidak nyaman.
BACA JUGA:
Pakaian pembentuk tubuh seperti shapewear dengan ukuran yang tidak tepat, bisa menyebabkan gas dan kembung setelah makan karena gas yang dihasilkan pencernaan sulit keluar. Ini artinya, memperlambat gerakan bebas sistem gastrointestinal dan menjebak gas di dalamnya.
Bagi perempuan berusia 50-an atau lebih, potensi risiko lebih tinggi. Karena bisa mengakibatkan prolapse organ panggul karena peningkatan tekanan di perut. Hal ini menyebabkan organ panggul, termasuk rahim dan kandung kemih, turun atau menekan vagina.
Itulah saran dokter dalam memakai shapewear. Paling penting menurut Wakim-Fleming, gunakan akal sehat dan berhenti memakai shapewear dalam waktu yang lama, ukuran tidak tepat, dan ketika muncul respons iritasi pada kulit.