Bagikan:

JAKARTA - Bagi Kata Oma Telur Gabus, seorang Ibu memiliki peranan yang sangat penting dalam keluarga. Bahkan seringkali Ibu menjadi penentu keputusan terbaik untuk keluarganya, terutama dalam memilih asupan pangan yang aman dan bergizi.

Berkaitan dengan hal tersebut, Kata Oma Telur Gabus menghadirkan kampanye khusus yaitu #AsliAlamiDariOma untuk memberikan dukungan dan edukasi kepada para ibu penjaga keluarga terkait asupan pangan yang aman dan bergizi untuk keluarga.

Kampanye #AsliAlamiDariOma salah satunya diwujudkan dalam kegiatan customer engagement lewat program komunitas yaitu Mammamia. Furiyanti, Founder Kata Oma Telur Gabus mengatakan, program Mammamia merupakan sebuah platform interaksi yang pihaknya inisiasi untuk para Ibu berbagi informasi/edukasi secara nyaman dan aktual terkait isu-isu terkini.

"Diharapkan program Mammamia dapat memberikan semangat dan inspirasi bagi para ibu penjaga kehangatan keluarga sehingga merasa berbahagia dalam menjalankan perannya sebagai ibu dan istri, karena #HappyMomHappyFamily," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa 6 Desember.

Mammamia merupakan sebuah program kolaborasi Kata Oma Telur Gabus dan Komunitas Ibu se-Indonesia. Program tersebut berupa workshop/talkshow/webinar dengan tema seputar pangan aman dan alami, parenting, gaya hidup, entrepreneurship dan entertainment. Program ini mengundang komunitas Ibu-Ibu dengan target umur 28 - 40 tahun (Millennial Mom) untuk mendaftar melalui Instagram Kata Oma dan setiap bulannya akan terpilih satu komunitas yang diakomodir secara gratis oleh Tim Kata Oma dalam penyelenggaraan program Mammamia.

Selama berjalan kurang lebih 3 tahun, Mammamia telah berhasil menyelenggarakan kegiatan dengan 100 komunitas ibu-ibu di seluruh Indonesia. Keberhasilan ini tidak terlepas dari komitmen Kata Oma Telur Gabus untuk ambil bagian dalam eksistensi Ibu sebagai penjaga kehangatan keluarga tetap terjaga dan mendapatkan wadah informasi yang bermanfaat.

Dengan begitu, para Ibu akan semakin paham cara-cara terbaik memberikan kenyamanan dan perlindungan untuk seluruh anggota keluarga. Tidak hanya itu, word of mouth (WOM) dan dukungan para komunitas ibu juga sangat besar terhadap kampanye #AsliAlamiDariOma.

"Saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungan para komunitas Ibu dalam program Mammamia. Bahkan, menurut pengakuan beberapa peserta setelah mengikuti beberapa kegiatan Mammamia terjadi perubahan perilaku dan mereka semakin bijak dalam mengambil keputusan terutama terkait asupan pangan untuk anggota keluarga," jelas Furiyanti.

Bekal Anak Menarik dan Bergizi

Tren bekal anak yang dikemas seperti bento box dengan hiasan yang menarik, kini menjadi hal baru yang ditekuni para Ibu. Namun apakah tren membuat bekal menarik ini saja cukup bagi anak, bagaimana dengan nutrisi yang perlu diperhatikan pada bekal tersebut.

Di bulan November ini, Mammamia hadir bersama komunitas Sajian Sedap atau SaSe Lovers untuk membahas tema “Membuat Bekal Anak yang Menarik dan Bergizi” bersama Alfani, seorang Ibu dari 2 anak dan juga seorang food design expert bersertifikat di Jepang. Alfani banyak menginspirasi dan sering membagikan tips membuat bekal menarik dan bernutrisi melalui akun pribadinya di social media.

Berawal dari kekhawatiran Ibu untuk tetap menjaga asupan si kecil ketika di sekolah dengan memberikan bekal yang aman dan bernutrisi. Membuat perkembangan visual bekal yang dibawa harus menarik sehingga anak tetap mau makan dan mengurangi jajan sembarangan di luar rumah.

Kegiatan membuat bekal ini ternyata dapat melibatkan anak untuk memahami makanan dan minuman bergizi. Menentukan menu makan bersama dapat menjadi ajang edukasi makanan bergizi bersama anak. Selain itu dengan menjaga asupan yang bergizi pada tumbuh kembang anak dapat menjaga konsentrasi anak saat berkegiatan seperti yang dilansir dari Better Health.

Ada enam unsur makanan yang perlu diperhatikan dalam setiap penyajian bekal anak yaitu buah, sayur, susu, protein dan lemak, camilan bergizi tanpa pengawet dan minuman tanpa gula. Hindari makanan atau minuman yang memiliki pengawet berlebihan karena akan berdampak jangka panjang pada kesehatan anak.

Dikutip dari halaman social media Alfani, food design expert ini banyak membagikan bentuk-bentuk makanan yang diubah menjadi berbagai karakter animasi kesukaan anak.

"Hal yang paling penting saat membuat bekal yaitu pastikan higienitas saat proses pembuatan dan tentukan wadah makanan sesuai porsi anak. Pemilihan ukuran makanan pun diperhatikan dengan ukuran kecil sehingga mudah bagi anak-anak saat mengkonsumsinya. Padu padan warna makanan juga menjadi hal utama saat mendekor, karena warna akan memikat ketertarikan anak-anak," ujar Alfani pada sesi Webinar Membuat Bekal Anak yang Menarik dan Bergizi pada Rabu 30 November lalu.