Bagikan:

YOGYAKARTA – Jerawat nodul di pipi termasuk salah satu jenis jerawat yang sulit diobati. Pasalnya, berdasarkan ciri-ciri jerawat nodul yang diketahui, tumbuhnya lebih dalam di bawah kulit dan padat pada bagian atas. Lantas bisakah jerawat jenis ini dicegah? Berikut, penjelasan lengkap mengenai jerawat nodular menurut dokter kulit bersertifikat.

Jerawat nodul sepenuhnya berada di bawah kulit. Menurut Heidi Waldorf, MD., dokter kulit bersertifikat yang berbasis di New York, jerawat ini penting untuk dirawat dan diobati secara tepat.

Jerawat nodular, sebutan lain dari jerawat nodul, adalah bentuk jerawat yang parah di mana pori-pori yang tersumbat berkembang menjadi benjolan yang sepenuhnya berada di bawah kulit. Karena letaknya di dalam kulit, saraf terkumpul di sana. Sehingga seringkali jerawat ini akan terasa sakit dan bengkak.

Warna jerawat nodular hampir sama dengan kulit, tetapi mereka meradang dan merah. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh mencoba untuk ‘memecah’ peradangan. Selain terasa menyakitkan, menurut dermatolog Morgan Rabach dilansir Byrdie, Rabu, 12 Oktober, jerawat nodul juga mengubah dan merusak kolagen. Setelah sembuh, bekas jerawatnya akan meninggalkan lekukan.

jerawat nodul di pipi
Ilustrasi jerawat nodul di pipi, penyebab dan caranya mengobati (Freepik/Anastasia Kazakova)

Penyebab jerawat nodul tak bisa dipastikan. Tetapi, Rhonda Klein, dokter kulit yang berbasis di Connecticut menjelaskan berikut ini penyebabnya secara umum.

1. Riwayat keluarga

Jika orang tua Anda mengalaminya, tak bisa ditolak bahwa Anda juga berkemungkinan akan mengalami jerawat nodul juga. Ini berarti jerawat nodul bisa disebabkan riwayat keluarga yang membawa karakter alami tubuh.

2. Kelebihan sebum

Jerawat nodul bisa dialami ketika terlalu banyak sebum yang menyumbat pori-pori. Ini menciptakan tempat ideal bagi bakteri untuk menginfeksi. Efeknya tubuh merespons dengan menciptakan nanah untuk mengatasi infektan.

3. Sel-sel kulit mati

Penyebab ketiga dari jerawat nodul adalah sel-sel kulit mati yang menumpuk di dalam pori-pori. Mereka bercampur dengan sebum dan bekteri sehingga membuat nodul terinfeksi.

4. Bakteri

Bakteri P. Acnes akan menyebabkan jerawat. Ketika bakteri ini ada di pori-pori, tertutup dan tersumbat, tak ayal jerawat nodul akan tumbuh.

5. Hormon androgen

Tingkat hormon juga bisa menjadi pemicu jerawat nodul di pipi. Fluktuasi hormon dapat memicu jerawat. Tetapi yang paling signifikan adalah perubahan hormon androgen, atau hormon ‘pria’, yang berkontribusi membentuk jerawat nodul.

Hormon androgen berkaitan dengan produksi kelenjar minyak sebaceous. Pada gilirannya, dapat menumpuk minyak pada pori-pori dan berkontribusi menyebabkan jerawat di bawah kulit.

Untuk mengobati jerawat nodul, perlu diikuti dengan menjaga tingkat hormon tetap seimbang. Sehingga produksi sebum oleh kelenjar sebaceous tetap terkontrol. Nah, untuk mengobatinya, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter kulit. Pasalnya, mengatasi jerawat yang parah bikin serba salah. Kalau dipencet bisa memicu infeksi, kalau diobati dengan obat jerawat yang dijual bebas tak menjamin meredanya jerawat nodul di pipi.

jerawat nodul di pipi
Ilustrasi jerawat nodul di pipi, penyebab dan caranya mengobati (Freepik/User18526052)

Dokter Rabach mengatakan, jerawat nodul memerlukan obat oral atau obat yang diminum. Artinya, lebih efektif menemui dokter kulit alih-alih menyembuhkan secara mandiri.

Beberapa jenis obat topikal atau obat oles, kata Rabach bisa mengurangi pigmentasi dan jaringan parut. Jenis obat tersebut, umumnya mengandung retinol, asam salisilat, dan benzoil peroksida. Nah, untuk mendapatkan obat dengan formula yang pas untuk mengatasi jerawat nodul di pipi, direkomendasikan untuk berkonsultasi pada dokter kulit.