4 Alat Kontrasepsi Pria yang Ampuh untuk Cegah Kehamilan Beserta Kelebihan dan kekurangannya
Ilustrasi alat kontrasepsi (Photo by Reproductive Health Supplies Coalitiona)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Pengetahuan masyarakat tentang alat kontrasepsi pria masih minim. Beberapa orang menganggap satu-satunya alat kontrasepsi pria adalah kondom. Padahal ada banyak jenis kontrasepsi yang bisa jadi pilihan.

Daftar Alat Kontrasepsi Pria

Menggunakan alat kontrasepsi akan membantu pasangan menunda kehamilan sehingga bisa merencanakannya lebih matang. Selain itu kontrasepsi juga berguna untuk mencegah penularan penyakit yang diakibatkan dari hubungan seksual, hingga mendukung program keluarga berencana. Lalu, apa saja kontrasepsi yang bisa digunakan oleh kaum pria?

  1. Kondom

Selama ini kondom jadi alat kontrasepsi yang sangat populer di kalangan masyarakat. Kondom bekerja dengan cara melapisi penis sekaligus menampung sperma. Alat kontrasepsi ini banyak tersedia di pasaran, bahkan dijual di minimarket dengan harga di bawah Rp50.000.

Kelebihan menggunakan kondom adalah mudah untuk digunakan dan sekali pakai. Selain itu efektivitas kondom untuk mencegah kehamilan cukup tinggi dengan catatan digunakan secara benar.

Kekurangan menggunakan kondom berkaitan dengan efektivitasnya. Jika penggunaan kondom keliru maka kehamilan bisa terjadi. Selain itu kondom bisa sobek saat pria melakukan hubungan seksual.

  1. Vasektomi

Vasektomi adalah salah satu pilihan kontrasepsi untuk pria. Kontrasepsi ini masih asing di telingan masyarakat umum padahal cara ini sangat ampuh untuk mencegah kehamilan dari pihak pria.

Secara umum vasektomi bekerja dengan menghilangkan sperma dalam air maninya sehingga saat sperma bertemu sel telur maka tidak terjadi pembuahan.

Dikutip dari Hellosehat, cara melakukan vasektomi adalah dokter bedah melubangi buah zakar pasien lalu menarik saluran vas atau saluran penyalur sperma. Saluran tersebut dipotong lalu menutup ujungnya. Setelah tertutup dokter akan menjahit kembali buah zakar.

Kelebihan kontrasepsi vasektomi adalah  sangat efektif mencegah kehamilan. Selain itu kadar testosteron pria tidak akan terganggu, begitu pula dengan gairah seks, kemampuan ereksi, orgasme, hingga ejakulasi. Pria benar-benar bisa melakukan hubungan seksual seperti biasnaya.

Meski sangat efektif, vasektomi memiliki kekurangan. Misalnya, pria akan merasakan efek dari proses bedah yang dijalani seperti perdarahan, infeksi, hingga timbul rasa kurang nyaman pascaoperasi. Namun hal tersebut bisa diatasi dengan bantuan obat.

Biaya vasektomi juga variatif dari yang mahal hingga terjangkau, bahkan ada yang menyediakan vasektomi gratis. Masyarakat bisa melakukan konsultasi ke dokter urologi. Proses bedah juga kurang lebih 1 jam.

  1. Pil Kontrasepsi

Mungkin beberapa orang menganggap bahwa pil kontrasepsi hanya diperuntukkan bagi kaum wanita. Padahal pria juga bisa mengonsumsi pil kontrasepsi. Hanya saja ada beberapa perbedaan pada keduanya.

Pil kontrasepsi pria mengandung peptida yang akan menghentikan pergerakan sperma sehingga tak mencapai sel telur. Selain itu pil ini diminum sebelum berhubungan intim.

Kelebihan pil kontrasepsi pria adalah sangat praktis karena bekerja dari dalam dengan cara mencegah pergerakan sel sperma. Selain itu saat pil tidak akan berpengaruh pada kesuburan. Setelah pria berhenti mengonsumsi pil, kemungkinan pembuahan kembali seperti semula.

Sedangkan kekurangannya adalah efektivitas pil masih diuji. Salah satu pil KB yang tengah diuji adalah Gendarussa yang dibuat oleh ilmuwan dari Universitas Airlangga Indonesia, Prof. Dr. Bambang Prajogo.

  1. Spermisida

Alat kontrasepsi lelaki lainnya adalah spermisida, yakni alat yang berupa jeli, krim, atau busa yang mengandung bahan kimia pelumpuh sperma. Alat ini digunakan dengan cara menerapkannya ke dalam vagina sebelum penetrasi agar sperma yang keluar dibendung oleh spermisida hingga sel tersebut mati. Beberapa orang menggunakannya dengan melumurkan spermisida di kepala penis.

Kelebihan menggunakan spermisida adalah praktis karena tinggal melumurkannya ke penis.

Namun spermisida juga punya banyak kekurangan yakni terkait efektivitasnya yang hanya mencapai sekitar 21 persen.

Itulah beberapa alat kontrasepsi pria yang bisa dicoba untuk mencegah pembuahan sel telur dan pencegahan kehamilan. Untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.