Frekuensi Ejakulasi Berkaitan dengan Menurunnya Risiko Kanker Prostat, Menurut Penelitian
Ilustrasi ejakulasi melindungi kesehatan prostat (Unsplash/National Cancer Institute)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Kesehatan reproduksi merupakan gambaran kecil dari risiko penyakit yang diderita. Artinya, semakin sehat gaya hidup dan alat reproduksi, maka risiko terkena penyakit berkaitan dengan aktivitas seksual juga semakin menurun. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian menelusuri adakah kaitan antara seringnya frekuensi ejakulasi pada pria dan menurunnya risiko terkena kanker prostat.

Penelitian dipresentasikan pada tahun 2016 yang menelusuri data selama delapan belas tahun dari tahun 1992 hingga 2010. Survei dari 32.000 pria sebagai partisipan menemukan bahwa peserta yang melaporkan ejakulasi setidaknya 21 kali per bulan selama usia 20-an, 10 persen lebih kecil kemungkinan mengembangkan kanker prostat dibanding mereka yang ejakulasi 7 kali per bulan.

Penelitian yang dilansir Reader’s Digest, Minggu, 18 September, mengatakan bahwa jika Anda berusia 40-an maka sering ejakulasi dapat mengurangi risiko kanker prostat sebesar 22 persen.

ejakulasi melindungi kesehatan prostat
Ilustrasi ejakulasi melindungi kesehatan prostat (Pexels/Dainis Graveris)

Jennifer Rider sebagai penulis pertama studi diatas mengatakan bahwa temuan ini perlu dievaluasi lebih lanjut berkaitan dengan mekanisme biologis potensial yang mendasari kaitan antara ejakulasi dan kesehatan prostat. Berdasarkan penelitiannya yang sudah tervalidasi, ejakulasi dan aktivitas seksual yang aman sepanjang masa dewasa dapat menjadi strategi mengurangi risiko kanker prostat.

Tahun-tahun sebelumnya, peneliti dari Australia menelusuri aspek yang sama terhadap 2.338 pria. Temuannya bahwa pria yang rata-rata ejakulasi 4,6 hingga 7 kali seminggu 36 persen lebih kecil kemungkinannya didiagnosis menderita kanker prostat sebelum usia 70 tahun dibandingkan pria yang rata-rata ejakulasi 2,3 kali seminggu. Namun ATTN mengatakan bahwa jumlah pasti ejakulasi tidak pasti yang berpotensi mengurangi risiko.

Sudut pandang lain mengenai frekuensi ejakulasi adalah tentang kesehatan pria secara keseluruhan. Pria yang mengalami ejakulasi paling rendah lebih mungkin mengalami masalah medis lainnya.

Melansir laman Urology Care Foundation, ejakulasi dapat melindungi prostat dengan membuang bahan kimia berbahaya yang menumpuk di air mani. Terang ketua Urology Care Foundation’s Prostate Committee, dokter Anne Calvaresi, mungkin juga ejakulasi tidak benar-benar melindungi dari kanker prostat. Pria lebih banyak ejakulasi mungkin memiliki kebiasaan gaya hidup yang lebih sehat sehingga mengurangi risiko didiagnosis penyakit tersebut. Selain itu, ejakulasi hanya dapat mengurangi risiko pada pria dalam kelompok usia tertentu.