Adegan Pembuka House of Dragon Diprotes Penonton, Sutradara Buka Suara
House of the Dragon (Foto: HBO)

Bagikan:

JAKARTA - House of the Dragon mulai tayang hari ini, Senin, 22 Agustus 2022 dan akan lebih fokus pada permasalahan keluarga Targaryen. Kisahnya dimulai dari Raja King Viserys Targaryen diperankan oleh Paddy Considine mempertimbangkan siapa yang akan jadi pewaris takhta, adiknya Pangeran Daemon (Matt Smith) atau putrinya, Putri Rhaenyra (Emma D'Arcy).

Namun, calon penantang baru untuk singgasana muncul. Olivia Cooke memerankan Alicent Hightower, sahabat lama Putri Rhaenyra, yang menikah dengan raja setelah istrinya meninggal saat melahirkan.

House of Dragon dibuka dengan adegan di mana Aemma Arryn (Sian Brooke) tengah berusaha untuk melahirkan seorang anak laki-laki yang disiapkan untuk menjadi penerus Viserys Targaryen (Paddy Considine) di Iron Throne.

Namun situasi menjadi pelik saat ia dihadapkan pada dua pilihan, menyelamatkan sang istri atau anaknya, dan dia memilih menyelamatkan anaknya yang mengakibatkan kematian sang istri.

Penonton yang melihat adegan itu merasa merasa tak nyaman sehingga Sutradara Miguel Sapochnik memberikan penjelasan terkait pemilihan adegan itu.

"Aemma berkata, 'Persalinan adalah medan perang kami.' Kami merasa itu adalah cara yang menarik untuk mengeksplorasi fakta bahwa bagi seorang wanita di abad pertengahan, melahirkan adalah perang. Ini sama berbahayanya dengan itu. Anda memiliki peluang 50/50 untuk berhasil. Banyak wanita tidak melakukannya. Jika diberi pilihan, ayah akan memilih anak daripada ibu karena operasi caesar akan membunuhmu," dikutip dari independent, Senin, 22 Agustus.

"Itu adalah bagian kehidupan yang sangat kejam. Kami memiliki sejumlah kelahiran di acara itu dan pada dasarnya memutuskan untuk memberi mereka tema yang berbeda dan menjelajahinya dari perspektif yang berbeda dengan cara yang sama seperti yang saya lakukan untuk sekelompok pertempuran di Thrones, di mana setiap kali saya mencoba untuk menempatkan ide cerita yang berbeda di masing-masing jadi itu tidak hanya melakukan hal yang sama, karena saya tidak berpikir menempatkan sekelompok kekerasan di layar demi kekerasan tidak ada gunanya di dunia," katanya.