JAKARTA - Dua minggu setelah Emmeril Khan Mumtadz tenggelam di sungai Aare, jenasah putra Ridwan Kamil ditemukan di bendungan Engehalde, Swiss. Ayahanda Eril, Ridwan Kamil bersyukur atas penemuan jasad putra sulungnya.
Kang Emil kembali terbang ke Swiss untuk menjemput jenazah putra sulungnya. Ketegarannya membuat Desy Ratnasari salut.
"Alhamdulillah kemarin saya sudah bertakziah, bertemu dengan Saudaraku Ridwan Kamil untuk menyampaikan bela sungkawa," ujar Desy ditemui di Mampang, Jakarta Selatan, 16 Juni.
Desy bersama dengan rombongan mendengarkan cerita perjalanan Ridwan Kamil dari London ke Swiss untuk mencari putranya yang hilang. "Kami sangat salut dengan kekuatan mental beliau. Ada masa berkabung, ada waktu dimana beliau dan istri menangis di malam hari menjelang subuh, kemudian pagi bekerja sebagai pemimpin," paparnya.
Ketegaran itu, menurut Desy, menunjukkan Kang Emil adalah sosok ayah yang baik bagi anaknya sekaligus pemimpin yang baik bagi warganya. Karena itu, Desy menyambut baik kebijakan pemerintah pusat yang memberikan waktu cuti lagi untuk Kang Emil.
BACA JUGA:
"Saya pikir ini kebijakan yang diberikan pemerintah untuk memberikan support untuk menuntaskan tanggungjawab sebagai ayah. Saya yakin orang tua pasti kalau terjadi sesuatu apda anaknya, kalau lihat wujudnya pasti akan lebih menenangkan," katanya.
Walaupun sudah ikhlas, Desy paham keinginan Ridwan Kamil untuk mendapatkan jasad Eril. "Kami yakin beliau sudah ikhlas. Tapi pasti ada harapan orang lain. Orang tua yang duluan hadir di dunia, penginnya pulang duluan di dunia, bukan anaknya," papar Desy Ratnasari.