Bagikan:

JAKARTA - Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno merespons hasil survei Indikator Politik Indonesia mengenai Pilkada Jawa Barat. Eddy mengakui, Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi masih tetap menjadi yang paling unggul jika dibanding dengan nama-namanya lain yang muncul.  

Eddy pun menyatakan, kedua kadernya di Jawa Barat, yakni Desy Ratnasari dan Bima Arya siap jika diminta menjadi cawagub. 

"Tentu Kang Emil dan Dedi Mulyadi memang masih unggul. Tapi kami melihat tren elektabilitas Desy Ratnasari dan Bima Arya juga bagus, ini sinyal yang baik untuk PAN," ujar Eddy, kepada wartawan, Jumat, 5 Juli.

Eddy menilai, dua kader yang diajukan PAN merupakan representasi yang tepat untuk memimpin Jabar. Menurutnya, Desy Ratnasari mewakili aspirasi kelompok perempuan dengan pengalaman panjang advokasi di DPR. Sementara Bima Arya mewakili kepala daerah berpengalaman sekaligus intelektual. 

"Intinya untuk Jabar PAN mengajukan kader-kader terbaiknya," kata Eddy.

Menurut Eddy, hasil simulasi survei Indikator juga terbukti bahwa kedua kader PAN itu punya dampak signifikan bagi pasangannya. Baik dipasangkan dengan Ridwan Kamil maupun Dedi Mulyadi. 

"Kalau dicalonkan untuk gubernur, kader PAN tentu siap. Kalau dicalonkan jadi cawagub berdasarkan kesepakatan bersama partai pengusung, Teh Desy atau Kang Bima juga siap," tegasnya. 

"Yang jelas PAN akan all out mengusung kadernya," tambah Eddy. 

Namun saat ditanya soal peluang Ridwan Kamil apakah tetap maju di Pilkada Jabar atau Jakarta, Eddy menegaskan Koalisi Indonesia Maju akan memutuskan berdasarkan pendekatan yang saintifik. 

"Kalau dilihat surveinya sekarang Kang Emil masih unggul jauh di Jabar. Tapi semua terus berproses dan saya yakin nanti akan ada keputusan bersama-sama dari KIM dengan judgment ilmiah. Pada waktunya akan disampaikan," pungkas Wakil Ketua Komisi VII DPR itu.

Diketahui, hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) menunjukkan nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berada di posisi teratas untuk Pilkada Jawa Barat 2024. 

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, mengatakan Ridwan Kamil menduduki peringkat pertama dengan perolehan elektabilitas sebesar 44,5 persen suara. Disusul Dedi Mulyadi 33,2 persen, Dede Yusuf 5,4 persen, Bima Arya 2,2 persen, dan Desi Ratnasari 1,8 persen.

“Jadi Ridwan Kamil tetap mengungguli secara signifikan dibandingkan dengan Dedi Mulyadi. Tetapi overall juga tidak terlalu beda jauh banget, selisihnya sekitar 11 persen dibanding Ridwan Kamil. Tetapi peringkat ketiga dan seterusnya itu jauh sekali. Ada Dede Yusuf, Bima Arya, Desi Ratnasari, Haru Suandharu,” ujar Burhanuddin dalam konferensi pers, Kamis, 3 Juli. 

Survei Indikator juga memotret hasil simulasi 3 pasangan calon. Simulasi pertama, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum memperoleh 51.0 persen. Posisi kedua Dedi Mulyadi-Bima Arya Sugiarto 38.4 persen, dan Haru Suandharu-Ilham Akbar Habibie 3.6 persen. Tidak tahu/jawab 7.0 persen.

Simulasi kedua, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum unggul 53.2 persen jika melawan Dedi Mulyadi-Desy Ratnasari yang meraih 36.3 persen dan Haru Suandharu-Ono Surono 2.3 persen. Tidak tahu/jawab 8.2 persen.

Simulasi ketiga, Ridwan Kamil tetap menang jika dipasangkan dengan Bima Arya Sugiarto sebanyak 52.8 persen. Kemudian, Dedi Mulyadi-Uu Ruzhanul Ulum 36.4 persen dan Haru Suandharu-Ilham Akbar Habibie 3.3 persen. Tidak tahu/jawab 7.5 persen.