JAKARTA - Pola hidup sehat menjadi sebuah kebutuhan yang sangat penting ditengah pandemi global COVID-19. Menjaga imun tetap kuat dan kondisi tubuh yang tetap fit adalah senjata yang wajib dimiliki setiap orang saat ini.
Tahukah Anda bahwa salah satu kunci dari pola hidup sehat adalah memiliki diet yang sehat, yaitu mengkonsumsi makanan dengan jumlah dan kalori yang tepat serta menjalani hidup yang aktif. Berikut tips pola makan yang dapat Anda praktikan dengan mudah.
Mengurangi Makanan dengan Kandungan Lemak Jenuh dan Gula
Lemak adalah senyawa yang dibutuhkan dalam diet, namun ada baiknya kita memperhatikan jumlah dan jenis lemak yang kita konsumsi. Ada dua jenis lemak yang harus kita perhatikan yaitu lemak jenuh dan tidak jenuh.
Ketika kadar kolesterol dalam darah meningkat, hal ini juga akan meningkatkan resiko penyakit jantung. Hal tersebut yang akan terjadi jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh seperti keju, biskuit, kue, sosis, krim dan mentega.
Selain itu, kita juga harus memperhatikan jumlah gula dalam makanan yang kita konsumsi. Selain dapat meningkatkan resiko obesitas, mengkonsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula yang tinggi dapat menimbulkan penyakit diabetes.
Memilih Makanan yang Berkarbohidrat dan Berserat Tinggi
Karbohidrat adalah zat yang memberi tubuh kita energi, sehingga lebih dari sepertiga makanan yang kita konsumsi harus memuat zat tersebut. Beberapa orang menganggap bahwa makanan berkarbohidrat dapat menggemukkan badan, namun kalori dari karbohidrat berserat tinggi lebih sedikit daripada kalori yang berasal dari lemak.
Karbohidrat berserat tinggi juga dapat membuat kita merasa kenyang lebih lama. Varietas gandum, beras merah, dan kentang adalah beberapa contoh makanan dengan karbohidrat berserat tinggi.
Mengontrol Asupan Garam untuk Tidak Lebih dari 6 Gram dalam 1 Hari
Mengonsumsi makanan dengan jumlah garam yang tinggi akan meningkatkan tekanan darah serta meningkatkan resiko terserang penyakit jantung dan stroke. Tanpa disadari, tiga perempat dari jumah maksimal garam yang dapat dikonsumsi per harinya, sudah terkandung dalam makanan yang Anda beli seperti sereal, roti, dan saus.
Oleh karena itu gunakan label makanan untuk dapat membantu mengurangi konsumsi garam secara berlebihan. Bahkan untuk anak-anak dan balita dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi garam sama sekali.
Konsumsi Lebih Banyak Ikan
Ikan adalah sumber protein dan multivitamin yang baik. Mengkonsumsi setidaknya dua porsi ikan dalam seminggu, dipercaya dapat menurunkan resiko penyakit jantung, ikan yang mengandung Omega-3 yang tinggi juga dapat menurunkan peradangan, mencegah penyakit autoimun, dan mencegah obesitas. Namun sebisa mungkin hindari mengkonsumsi ikan kalengan karena mengandung pengawet dan kadar garam yang tinggi.
Makan banyak buah dan sayuran
Melansir NHS UK, Senin, 30 Mei, konsumsi setidaknya 5 porsi buah dan sayuran setiap hari sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan. Anda bisa mengonsumsi buah segar, beku, kalengan, buah kering, atau jus buah sebagai cemilan.
Porsi buah dan sayuran segar, kalengan atau beku adalah 80g. Porsi buah kering (yang harus disimpan pada waktu makan) adalah 30 gram.
Segelas 150ml jus buah, jus sayuran atau smoothie juga dihitung sebagai 1 porsi, tetapi batasi jumlah yang Anda miliki tidak lebih dari 1 gelas sehari karena jus dengan cita rasa manis bisa merusak gigi dan justru menimbulkan penyakit.
Tetap terhidrasi
Untuk mencegah dehidrasi, minumlah air sesuai anjuran yaitu enam hingga delapan gelas per hari.
Semua minuman non-alkohol dihitung, tetapi air, susu rendah lemak, dan minuman rendah gula, termasuk teh dan kopi, adalah pilihan yang lebih sehat. Cobalah untuk menghindari minuman manis dan bersoda, karena mengandung kalori yang tinggi. Minuman ini juga buruk bagi kesehatan gigi.
Anda pun boleh minum jus buah, sayuran, atau smoothie untuk tetap terhidrasi namun tidak boleh lebih dari 150ml sehari. Ingatlah untuk minum lebih banyak cairan selama cuaca panas atau saat berolahraga.