Bagikan:

JAKARTA - Mendengkur atau biasa disebut ngorok terjadi ketika udara udara masuk melalui tenggorokan saat bernapas. Jaringan tenggorokan yang bergetar sehingga menimbulkan suara dengkuran keras. Masalah ini bukan merupakan hal yang serius, tetapi mendengkur menjadi tanda kondisi tertentu. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa permasalahan, seperti obesitas, kurang tidur, obstructive sleep apnea, masalah hidung, dan tenggorokan.

Dengan menyempitnya saluran pernapasan maka akan menghalangi suara pernapasan sehingga mengakibatkan suara dengkuran semakin keras. Untuk menyiasatinya, inilah beberapa cara menghilangkan kebiasaan mendengkur saat tidur, melansir Mayo Clinic, Senin, 9 Mei.

Kurangi berat badan jika obesitas

Orang dengan berat badan berlebih memiliki jaringan ekstra di tenggorokan sehingga menyebabkan dengkuran saat tidur. Untuk itu, menurunkan berat badan dapat membantu mengurangi dengkuran.

Tidur dengan posisi miring

Berbaring telentang memungkinkan posisi lidah menutupi tenggorokan sehingga mempersempit jalan napas dan menghalang sebagiani aliran udara. Coba ubah posisi tidur menjadi miring untuk mencegah dengkuran yang keras.

Hindari minuman beralkohol

Hindari minum minuman beralkohol setidaknya dua jam sebelum tidur. Alkohol dapat menekan sistem saraf pusat sehingga menyebabkan relaksasi otot yang berlebihan, termasuk jaringan di tenggorokan Anda.

Berhenti merokok

Berhenti merokok dapat mengurangi dengkuran saat tidur juga manfaat kesehatan lainnya.

Membersihkan saluran hidung

Saat hidung tersumbat, Anda cenderung akan mendengkur keras. Untuk mengatasinya, bilas bagian sinus dengan larutan garam sebelum tidur dan akan mengurangi risiko munculnya dengkuran saat tidur.

Tidur yang cukup

Orang dewasa memiliki waktu tidur setidaknya tujuh jam setiap malam. Jam tidur yang direkomendasikan untuk anak-anak bervariasi berdasarkan usia. Anak-anak usia prasekolah harus mendapatkan 10 sampai 13 jam sehari. Anak-anak usia sekolah membutuhkan sembilan hingga 12 jam sehari, dan remaja harus memiliki delapan hingga 10 jam sehari.