Memahami Kelemahan Pasangan, Ternyata Penting untuk Membangun Hubungan Asmara yang Sehat
Ilustrasi mengenali kelemahan pasangan penting untuk hubungan asmara yang sehat (iStockphoto)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Memahami kekuatan atau kelebihan pasangan, mungkin akan lebih mudah dibandingkan memahami kelemahannya. Sebab kelemahan sering hadir tak sebagaimana adanya, kadang justru sering dikaburkan oleh ekspektasi yang terlalu tinggi.

Menurut Alice Boyes, Ph.D. dilansir Psychology Today, Senin, 4 April, mengenali kelemahan sekaligus kekuatan pasangan penting dalam membangun hubungan asmara yang sehat. Dalam hubungan kemitraan yang romantis, Anda dan pasangan perlu menggali apa yang pandai dilakukan setiap orang. Bahkan yang menjadi kelemahan pun juga perlu dipahami.

Bukahkah akan lebih menyenangkan apabila mendapatkan pasangan yang mengenali dengan sangat spesifik. Tujuannya untuk dipahami sehingga hubungan berjalan dengan baik. Tetapi yang perlu diwaspadai, kita cenderung menilai pasangan dari sisi positif alih-alih secara objektif.

Penjelasan kedua, menurut Boyes, dengan mengenali kelemahan dan kekuatan masing-masing individu yang menjalin komitmen jangka panjang, maka akan lebih mudah dalam menemukan solusi kreatif. Solusi kreatif ini berkaitan dengan pasangan dan hubungan sosialnya. Misalnya bagaimana menjaga rahasia pasangan dan saling mempercayai serta dipercaya bisa memegang hal tersebut. Saling bisa dipercaya dan memegang rahasia erat-erat perlu didasari oleh pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan masing-masing.

Boyes juga menambahkan, mengenali dan menerima pasangan sebagaimana adanya, bisa bermanfaat saling mendukung kondisi mental. Kecemasan, merupakan persoalan yang kerap sekali jadi masalah dalam hubungan. Dalam hubungan, mengakomodasi kecemasan pasangan sebagai bagian dari kepercayaan hubungan yang mana selalu dapat diakses satu sama lain. Karena itu, Anda dan pasangan bisa saling bergantung untuk menjadi lebih ‘manusia’.

Kelemahan merupakan sisi rentan seseorang. Setiap orang tentu memiliki sisi ini dengan faktor pendorong yang berbeda-beda. Namun, dalam banyak skenario kita tidak membutuhkan banyak bantuan aktif untuk merasa didukung. Bahkan perlaku sangat kecil pun dapat mengkomunikasikan dukungan.

Dengan mengenal hal-hal yang dimiliki pasangan, termasuk sisi rentan, kelemahan, kekuatan, apa yang dibutuhkan, dan bagaimana cara saling mendukung, merupakan aspek yang berarti bagi setiap pasangan. Artinya, kriteria pasangan yang tinggi, tampan, dan memiliki hobi yang sama mungkin kurang dari cukup. Hubungan yang matang dan sukses biasanya memiliki faktor yang subtil, seperti mengetahui, menerima, dan mendukung satu sama lain dengan cara yang spesifik.