Bagikan:

JAKARTA - Apakah gaya hidup Anda berubah setelah terkena stroke? Beberapa penderita stroke mengalami kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari seperti sebelumnya. Untuk itu, Anda perlu tahu bagaimana adaptasi dan mengelola perubahan tersebut demi mempercepat pemulihan.

Seperti yang dilakukan Gemilang Tarigan, misalnya. Ketua Umum DPP Aptrindo (Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia) yang pernah terkena stroke ini memilih untuk merubah gaya hidupnya pasca stroke dengan rutin berolahraga, menghindari makanan tinggi lemak dan kolesterol, menjauhi stres, serta melakukan hobi agar hidup lebih rileks.

Selain kiat yang dilakukan Gemilang Tarigan, VOI akan memberi trik untuk Anda terkait apa yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dalam menjaga kesehatan agar bugar kembali setelah terserang stroke, melansir Neofect, Senin, 15 November.

Merawat diri

Perawatan diri adalah tindakan merawat diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental dan emosional Anda. Itu datang dalam berbagai bentuk, yaitu makan sehat, minum air putih, berolahraga, tidur nyenyak, menjaga kebersihan diri, melakukan kegiatan bermakna atau rekreasi bersama keluarga. 

Praktek perawatan diri mempromosikan kualitas hidup secara keseluruhan, kesehatan, suasana hati, kinerja dalam kehidupan sehari-hari, dan hubungan. Praktek perawatan diri juga memainkan peran penting dalam pemulihan stroke dan pencegahan masalah kesehatan lainnya.

Makan makanan bergizi

Diet sehat penting karena mengurangi risiko kambuhnya stroke atau komplikasi kesehatan lainnya dengan membantu mengelola tekanan darah, kadar kolesterol, dan berat badan. Ini juga memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh Anda untuk pemulihan stroke, energi, dan meningkatkan fungsi otak. Nutrisi penting untuk diet sehat meliputi, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.

Perbanyak olahraga kardio

Mempertahankan gaya hidup sehat sangat penting dalam pemulihan stroke. Melakukan olahraga jenis kardio bisa perlahan memulihkan penyakit ini.  Latihan aerobik membantu meningkatkan kesehatan paru-paru dan jantung, serta mengurangi lemak tubuh. Contoh latihan aerobik termasuk, berjalan, jogging, bersepeda, berenang, dan menari. Latihan semacam itu dilakukan dalam intensitas rendah hingga sedang secara terus-menerus untuk jangka waktu yang lama.