Kronologi Pengiriman Jenazah Vanessa Angel dan Bibi dari Surabaya ke Jakarta, Antara Tangis dan Marah
Mertua Vanessa Angel (Foto: Rizky Sulistio/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Suasana haru masih menyelimuti rumah duka mendiang Vanessa Angel dan Febri Ardiansyah (Bibi) di Perumahan Mediterania, Jalan Diamond 1, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.

Bagi Faisal, ayah Bibi, Vanessa Angel merupakan sosok menantu idaman mertua. Apalagi buah pernikahan dengan Bibi belakangan ini semakin membaik.

"Sosok Vanessa Angel kalau dimata saya menantu yang sesuai diharapkan oleh istri saya. Menantu yang pintar, yang bijak," kenangnya kepada VOI, Sabtu 6 November.

Kabar duka atas musibah kecelakaan yang terjadi di di Tol Jombang arah Surabaya Km 672, dikatakan Faisal, mulai terdengar ditelinganya ketika diucapkan oleh anaknya yang nomor dua.

"Saya dapat kabar dari anak saya yang nomor dua, bahwa sopir (Joddy) menelpon (bahwa) si Febri kecelakaan. Mungkin itu (telpon dari) Joddy kepada anak saya yang nomer dua," katanya.

Anak Faisal nomor dua itupun lantas menghubungi Faisal untuk menyambung kabar duka yang menimpa Febri dan Vanessa.

"Pas saya ditelepon, pah si Febri Uda kecelakaan di tol arah ke Surabaya. Begitu mati telepon gambar masuk satu, wah parah nih," ucapnya.

Faisal khawatir dan kembali menghubungi Joddy, sopir yang mengantar Vanessa dan Febri. "Saya telpon langsung si Joddy nya. Saya bilang, 'Joddy kamu dimana?'," kata Faisal.

Kemudian Joddy terisak tangis.

"Dia nangis, segala nangis dalam telpon. Kenapa kamu nangis? iya om, iya om," ujar Faisal menirukan jawaban Joddy usai kecelakaan maut terjadi.

"Terus setelah dia (Joddy) nangis, saya bertanya lagi ke Joddy. Ada apa, kenapa? si Febri mana? si vanes mana?," ucapnya.

Kemudian Joddy menjawab bahwa Febri dan Vanessa belum sadar. Faisal kembali bertanya ke Joddy, kok belum sadar kenapa?

"Sudah kamu bunuh anak saya?. Saya sempet ngomong begitu. Kemudian Joddy mengatakan, engga om masih hidup. Kemudian telepon langsung mati (diakhiri)," kata Faisal.

Merasa ada keanehan, Faisal kembali menghubungi Joddy namun di tolak. "Saya telpon lagi dimatiin, perasaan saya ada yang engga beres. Saya langsung cari tiket pesawat, anak saya pesan ternyata tiket pesawat engga ada. Saya langsung pulang ke rumah, setengah jam saya langsung tancap gas, sekitar jam 2-3 saya sampai di Cikampek," tutur ayah Bibi itu.

Setibanya di Cikampek, dirinya pun dihubungi oleh pihak kepolisian. Faisal menirukan pembicaraan aparat kepolisian kepada dirinya itu.

"Hallo pak, ini dari polisi. Anak bapak mas Febri, innalilahi wainnalolahi rojiun. Saya lemes. Saya tanya Vanessa, innalilahi wainnalolahi rojiun. Saya lemes," ucapnya.

Faisal pun meminta pendapat kepada pihak kepolisian yang menghubunginya itu. "Pak kalau begitu tolong beri saran apa yang harus diperbuat karena perjalanan saya jauh. Kemudian kata polisi, sebaiknya bapak tungggu saja di Jakarta, nanti 16.30 saya (pihak kepolisian) naikkan pesawat terakhir diangkat oleh anggota," kata dia.

Mendengar jawaban dari aparat kepolisian membuat perasan Faisal sedikit lega. Meskipun dirinya bersama keluarga masih diselimuti rasa khawatir yang tinggi.

"Terima kasih banyak pak. Saya benar-benar terima kasih banyak sama polisi. Saya sudah lemas, anak istri saya menangis semua. Jam 15.30 WIB, saya menelpon lagi. Kata pihak kepolisian, kita usahakan dalam perjalanan mudah-mudahan pesawat bisa menunggu. Setelah pukul 16.30 WIB, karena anak ini keadaannya itu luka maka naik pesawat harus di formalin. Akhirnya saya ada sodara kepolisian di kota Padang, mungkin tidak bisa dengan pesawat. Pukul 16.30 sudah lewat saya menelpon (polisi). Pak enggak terkejar kita naik mobil (kata polisi). Saya ikut aja," papar Faisal.

Setelah mendapat kabar dari aparat kepolisian terkait proses pengiriman jenazah Vanessa Angel dan Febri, Faisal bersama keluarga pun berputar arah. "Saya putar balik dari Cikampek, pulang. Anak saya yang kendarai mobil. Anak saya nyetir dalam keadaan nangis, saya dalam keadaan marah engga karuan," tuturnya.

Terkait