Bagikan:

JAKARTA - Tren kecantikan dan perawatan diri terus berkembang, termasuk di kalangan pria. Salah satu tren terbaru yang mencuri perhatian di TikTok adalah aksi pria yang memotong bulu mata agar terlihat lebih maskulin. Namun, di balik tren ini, para dokter mata mengingatkan bahwa tindakan tersebut membawa risiko serius bagi kesehatan mata.

Di TikTok, banyak pria menunjukkan cara mereka untuk memotong bulu matanya. Biasanya menggunakan gunting atau alat pemangkas rambut. Tetapi, dokter mata memperingatkan memotong bulu mata bukanlah ide yang baik.

"Memotong bulu mata sama sekali tidak disarankan," kata Dr. Ashley Hayden, seorang dokter spesialis mata, dikutip dari laman Huff Post.

Menurut Dr. Christina Geiselhart, seorang pekerja sosial klinis yang ahli dalam kesehatan mental pria menyebut bahwa hal ini bisa terjadi karena berkaitan dengan norma budaya, ekspektasi gender, dan tren sosial.

Christina mengungkapkan mata sudah lama dikaitkan dengan keanggunan feminin. Maka dari itu, banyak praktik kecantikan berfokus memperpanjang dan menebalkan bulu mata wanita.

"Riasan mata sering dikaitkan dengan daya tarik dalam interaksi sosial dan kencan," katanya.

Dalam pemasaran riasan mata, kata-kata seperti cantik dan indah lebih sering digunakan untuk menggambarkan bulu mata panjang. Jarang sekali bulu mata panjang disebut tampan, kata yang lebih sering digunakan dalam konteks maskulin.

Sebelum terburu-buru mengambil gunting untuk mengikuti tren ini, ada pun risiko yang perlu dipertimbangkan. Dr. Hayden mengatakan menempatkan benda tajam di dekat mata sangat berbahaya, meski dilakukan dengan hati-hati.

“Memegang gunting dekat dengan mata bisa menyebabkan cedera serius pada kornea. Luka pada kornea bisa sangat menyakitkan dan berisiko menyebabkan infeksi atau peradangan," kata Dr. Hayden.

Dr. Victoria Williams, seorang dokter spesialis mata mengatakan bulu mata berfungsi sebagai pelindung mata dari debu, kotoran, dan partikel kecil lainnya. Jika dipotong, mata lebih rentan terkena iritasi.

“Bulu mata mencegah benda asing seperti debu dan kuman masuk ke mata, sehingga membantu mencegah infeksi,” katanya.

Dr. Thomas Stokkermans, Peninjau Medis Senior di All About Vision mengatakan bulu mata juga berperan dalam menjaga kelembapan mata. Jika dipotong, mata bisa menjadi lebih cepat kering.

"Di era digital saat ini, banyak orang menghabiskan waktu di depan layar, sehingga menjaga kelembapan mata sangat penting," bebernya.

Dengan bulu mata yang lebih pendek, mata bisa lebih cepat kering, yang berpotensi mengganggu kenyamanan dan produktivitas kerja.

Dr. Stokkermans mengatakan bulu mata membantu mata bereaksi lebih cepat terhadap hal-hal yang mendekat, seperti jari tangan, cakar hewan peliharaan, atau serangga terbang. Jika bulu mata dipotong, mata bisa bereaksi lebih lambat dan rentan terhadap cedera.

“Bulu mata berfungsi sebagai sensor, memicu refleks berkedip untuk melindungi mata,” kata Dr. Stokkermans.   

Dr. Stokkermans mengatakan bulu mata juga melindungi mata dari sinar UV. Jika dipotong, risiko terkena dampak buruk sinar matahari meningkat, termasuk risiko katarak dan kanker pada mata serta kelopak mata.

“Bulu mata membantu mengurangi jumlah sinar ultraviolet yang mencapai kornea sekitar 12-24%," ujarnya.