JAKARTA – Boeing, produsen pesawat dan satelit, berencana menjual divisi antariksa untuk menyelamatkan perusahaan. Kabarnya, rencana penjualan divisi ini sedang memasuki tahap awal.
Menurut laporan The Wall Street Journal, ide penjualan ini dicetuskan oleh CEO Boeing Kelly Ortberg pada Agustus lalu. Beberapa proyek besar akan terlibat dalam penjualan ini, seperti wahana antariksa Starliner dan proyek dukungan untuk stasiun luar angkasa.
Ortberg merasa bahwa hal ini perlu dilakukan. Dalam panggilan pendapatan minggu ini, pimpinan Boeing itu menjelaskan bahwa penjualan divisi ini tidak akan menghilangkan inti pesawat komersial dan sistem pertahanan yang sudah dikembangkan.
"Jelas, inti pesawat komersial dan sistem pertahanan kita akan tetap berada di tangan Perusahaan Boeing untuk jangka panjang. Namun, mungkin ada beberapa hal yang tidak penting di sana yang dapat kita lakukan dengan lebih efisien," ungkap Ortberg.
Boeing juga akan mengalami beberapa perubahan besar karena perusahaan terus mengalami kerugian dan kekurangan uang. Hal ini terungkap dari hasil pendapatan Boeing yang diungkapkan pada Rabu, 23 Oktober lalu.
また読む:
Boeing mengalami kerugian sebesar 6,17 miliar dolar AS (Rp96 triliun). Kerugian ini diperkirakan akan terus terjadi hingga tahun depan. Oleh karena itu, Ortberg mengambil tindakan yang dinilai lebih menguntungkan perusahaan.
Kerugian ini disebabkan oleh banyak hal, seperti tuduhan penipuan atas kecelakaan pesawat 737 Max dan masalah pada pesawat Starliner. Kerugian paling besar terlihat di pengelolaan Starliner karena pesawat ini merugikan NASA dan membuat dua astronot terjebak di stasiun antariksa selama berbulan-bulan.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)