シェア:

JAKARTA - Uni Eropa melihat adanya "konvergensi" dengan Jepang dalam pemikiran tentang kecerdasan buatan generatif (AI). Hal ini dikatakan oleh seorang pejabat senior pada Senin, 9 Oktober.

"Kami melihat banyak kesamaan dalam cara kami memandang AI dan AI generatif," kata Wakil Presiden Komisi Eropa untuk Nilai dan Transparansi, Vera Jourova, dalam sebuah wawancara dengan Reuters.

Uni Eropa berada di garis depan dalam mengatur teknologi yang sedang berkembang ini dengan Undang-Undang AI yang tegas. Sementara Jepang mempertimbangkan pedoman yang lebih fleksibel daripada blok tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.

UE dan Jepang sedang memperdalam kerja sama dalam teknologi seperti AI, keamanan cyber, dan chip yang dianggap penting untuk keamanan ekonomi.

"Saya baru-baru ini berada di China dan ini benar-benar hal yang berbeda. Saya dapat berdiskusi dengan mitra Jepang kami karena kami tidak harus menjelaskan satu sama lain hal-hal dasar," kata Jourova di sela-sela sebuah forum tentang tata kelola internet di Kyoto.

Kelompok kekuatan industri G7 sedang membahas pedoman untuk AI generatif, sebuah teknologi yang disambut dengan antusiasme dan keprihatinan, dalam sebuah proses yang didirikan di Hiroshima.

"Pembicaraan sedang berlangsung untuk memulai konsultasi tentang kerangka kerja AI, tetapi sebuah kode etik untuk perusahaan yang terlibat dalam AI memerlukan pekerjaan lebih lanjut," kata Jourova


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)