シェア:

SOLO - Borneo FC mencapai final Piala Presiden 2024 setelah menyingkirkan Persija Jakarta. Pelatih Pieter Huistra menuturkan keberhasilan mengalahkan Persija 2-1 di laga semifinal di Stadion Manahan, Solo, Selasa, 30 Juli 2024 malam WIB karena set piece yang sangat baik dan keberuntungan.

Laga penuh drama Borneo FC. Mereka tertinggal lebih dulu lewat gol Firza Andika. Namun tim berjuluk Pesut Etam tak menyerah.

Sebaliknya, Persija yang sudah unggul 1-0 malah mengalami penurunan dan kalah dalam ball posession. Ini yang menjadikan gawang Andritany Ardhyaksa lebih sering mendapat tekanan.

Puncaknya saat sepak pojok Stefano Lilipaly dituntaskan dengan baik oleh Christophe Nduwarugira menjelang akhir babak pertama atau tepatnya menit 44. Gol yang menjadikan Borneo FC tampil lebih percaya diri di babak kedua.

Tidak hanya percaya diri tetapi kesabaran mereka membongkar pertahanan Macan Kemayoran. Huistra juga mengambil keputusan tepat saat memasukkan Gavin Kwan Adsit untuk menggantikan striker Leo Gaucho di menit 85.

Dalam kondisi lebih bugar, Gavin sukses menjadi penentu kemenangan Borneo FC di menit terakhir. Lewat skenario sama dengan gol pertama yang berawal dari sepak pojok dan kemudian sundulan Gavin meluncur ke gawang Persija.

Gol Gavin tercipta di menit 90+6 yang langsung mengakhiri perlawanan Persija. Pasalnya tak lama kemudian pertandingan berakhir sudah.

"Pertandingan berjalan ketat dan kami melawan tim yang bagus. Hanya saja kami tak menunjukkan permainan terbaik. Kami seharusnya bermain lebih baik. Meski demikian saya puas dengan hasil akhir," kata Huistra.

"Kedua tim sama-sama fight. Namun kami berhasil memanfaatkan set piece," ujarnya.

Di laga itu, bola-bola mati menjadi penentu karena bisa membobol gawang lawan. Termasuk gol Persija juga tercipta lewat tendangan bebas Firza. Menurut Huistra faktor keberuntungan turut mewarnai kemenangan timnya. Apalagi, Gavin bisa mencetak gol penentuan di menit terakhir.

"Harus diakui ada faktor sedikit keberuntungan sehingga kami memenangkan pertandingan," kata Huistra lagi.

Hal senada dikatakan Gavin soal keberuntungan di menit terakhir. "Kami beruntung bisa menang. Yang jelas saya memang termotivasi memberi kontribusi bagi Borneo FC. Apalagi saya bermain di Manahan, Solo," ujar Gavin yang sebelum membela Persis Solo.

Mengenai lawan di final, Huistra tak mempermasalahkan apakah timnya bertemu Persis atau Arema FC. Hanya pelatih asal Belanda ini mengakui bila Arema FC menunjukkan penampilan yang bagus di Piala Presiden.

"Arema FC bermain bagus di Piala Presiden. Mereka kuat saat melakukan tekanan. Tetapi Persis juga tim yang kuat. Peluang mereka sama besar," ucap Huistra.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)