シェア:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan skeptis pada Hari Kamis, tentang komentar Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa dia tidak berniat menggunakan senjata nuklir di Ukraina.

Presiden Putin, dalam pidatonya pada sehari sebelumnya mengecilkan kebuntuan nuklir dengan Barat, bersikeras Rusia tidak mengancam akan menggunakan senjata nuklir, hanya menanggapi 'pemerasan' nuklir dari para pemimpin Barat.

"Jika dia tidak punya niat, mengapa dia terus membicarakannya? Mengapa dia berbicara tentang kemampuan menggunakan senjata nuklir taktis?" Presiden Biden mengatakan dalam sebuah wawancara dengan NewsNation, melansir Reuters 28 Oktober.

"Dia sangat berbahaya dalam pendekatannya," kata Presiden Biden.

Presiden Putin dan pejabat Rusia lainnya telah berulang kali mengatakan dalam beberapa pekan terakhir, Rusia dapat menggunakan senjata nuklir untuk melindungi integritas teritorialnya, pernyataan yang ditafsirkan di Barat sebagai ancaman implisit untuk menggunakannya, guna mempertahankan bagian Ukraina yang diklaim telah dicaplok Rusia.

Dalam sebuah wawancara sebelumnya di CNN, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan, ada kemungkinan Rusia sedang mempertimbangkan penggunaan bom kotor dan membuat dalih untuk menyalahkan Ukraina.

Namun demikian, dia mengatakan Amerika Serikat masih belum melihat tanda-tanda yang pasti terjadi.

"Mereka sering menyalahkan orang lain atas apa yang mereka lakukan atau lakukan sendiri. Jadi itulah mengapa kita harus menganggapnya serius," jelas Kirby tentang tuduhan Presiden Putin.

"Saya juga akan memberi tahu Anda bahwa kami tidak melihat tanda-tanda, bahkan hari ini, bahwa Rusia berencana menggunakan bom kotor atau bahkan membuat persiapan untuk itu," tandasnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)