Wamendikdasmen: Di Tanah Minang Tempat Lahir Para Pendiri Bangsa, Ulama, dan Tokoh Pendidikan
JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq menyebut bila Sumatera Barat sanngat berarti baginya, dan ia beranggapan bahwa banyak tokoh-tokoh nasional Indonesia berasal dari Sumatera Barat.
"Sumatera Barat punya arti penting dalam hidup saya. Leluhur saya adalah keturunan Bukittinggi. Guru hidup saya adalah tokoh bangsa dari Ranah Minang di Sumpur Kudus, Buya Ahmad Syafii Maarif," ungkap Fajar.
Ia menambahkan, di tanah Minang juga tempat lahir para pendiri bangsa, ulama besar, dan tokoh pendidikan.
"Kita perlu belajar sejarah perjuangan hidup dari tokoh-tokoh hebat dari bumi Minang ini. Ada Bung Hatta, KH Agus Salim, Tan Malaka, Buya HAMKA, Rohana Kudus, Engku Sjafei dan masih banyak lagi. Baik tokoh Minang lampau maupun tokoh Minang kontemporer seperti Buya Syafii Maarif," jelas Fajar.
Kunjungan Wamendikdasmen di Sumatera Barat berlangsung selama tiga hari, 12 hingga 14 Desember 2024. Ia mengunjungi sejumlah sekolah di Sumatera Barat, yakni SD Percobaan Ujung Gurun, SMP 6 Muhammadiyah Muhammadiyah, dan Sekolah Kalam Kudus pada Jumat, 13 Desember.
また読む:
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menekankan pentingnya perhatian khusus dan intens terhadap tujuh kebiasaan siswa sebagai upaya meningkatkan kualitas belajar dan kualitas hidup para peserta didik. Tujuh kebiasaan itu meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan istirahat cepat, dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Fajar juga menyampaikan bahwa mengurangi rivalitas dan kesenjangan mutu pendidikan untuk mewujudkan pendidikan bermutu bagi semua merupakan ikhtiar besar Kemendikdasmen di bawah kepemimpinan Abdul Mu'ti saat ini.
Setelah mengunjungi sekolah, Mendikdasmen yang juga Ketua Lembaga Kajian Kemitraan Stategis (LKKS) PP Muhammadiyah itu menjadi khatib Jumat di Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Kota Padang dan mengisi kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat dan pengukuhan Pengurus Hizbul Wathan (HW) Sumbar.