Pesawat Ruang Angkasa Juno Akan Mencari Tanda Kehidupan di Bulan Es Jupiter Europa Minggu Depan
JAKARTA - Minggu depan pesawat ruang angkasa NASA, Juno akan melakukan penerbangan terdekat dengan bulan es Jupiter, Europa sejak lebih dari 20 tahun saat pesawat ruang angkasa itu memulai misi untuk menyelidiki jauh ke dalam es Europa, mencari kantong air.
Pesawat ruang angkasa bertenaga surya ini diharapkan membawa beberapa gambar resolusi tinggi yang pernah diambil dari bagian permukaan Europa sebelumnya, serta mengumpulkan data berharga di interior bulan, komposisi permukaan dan ionosfer, bersama dengan interaksinya dengan magnetosfer Jupiter.
"Europa adalah bulan Jovian yang sangat menarik, itu adalah fokus misi NASA di masa depan," ungkap Penyelidik Utama Juno Scott Bolton dari Southwest Research Institute di San Antonio.
Diketahui pada 2021, NASA memberi Juno perpanjangan misi dan memberikannya tujuan baru untuk mempelajari beberapa bulan Jupiter.
Pada Juni 2021, pesawat ruang angkasa itu terbang dalam jarak 645 mil (1.038 kilometer) dari Ganymede dengan lebar 3.273 mil (5.268 km), merupakan bulan terbesar di Tata Surya.
Dan sekarang giliran Europa, dimana Juno akan meluncur cepat melewati bulan tersebut hanya 355 km di atas permukaan Europa. Juno tidak akan melihat seluruh bulan melainkan sebagian kecil dari permukaan.
Penerbangan dekat akan mengubah lintasan Juno, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengorbit Jupiter dari 43 hari menjadi 38 hari. Ini akan menjadi yang paling dekat pesawat ruang angkasa NASA telah mendekati Europa sejak Galileo datang dalam 218 mil (351 kilometer) pada 3 Januari 2000.
Selain itu, terbang lintas ini menandai pertemuan kedua dengan bulan Galilea selama misi diperpanjang Juno, dan berencana untuk mendekati Io pada 2023 dan 2024.
Pengumpulan data akan dimulai satu jam sebelum pendekatan terdekat, ketika pesawat ruang angkasa berjarak 51.820 mil (83.397 kilometer) dari Europa.
Melansir laman resmi NASA, Jumat, 23 September, rangkaian lengkap instrumen dan sensor pesawat ruang angkasa akan diaktifkan untuk pertemuan Europa.
Jupiter Energetic-Particle Detector Instrument (JEDI) Juno dan antena radio medium-gain (X-band) akan mengumpulkan data di ionosfer Europa. Dengan menggunakan eeksperimen Waves, Jovian Auroral Distributions Experiment (JADE), dan Magnetometer (MAG) alat ini akan mengukur plasma di bulan saat Juno mengeksplorasi interaksi Europa dengan magnetosfer Jupiter.
MAG dan Waves juga akan mencari kemungkinan gumpalan air di atas permukaan Europa. Selain itu, Microwave Radiometer (MWR) Juno akan mengintip ke dalam kerak air-es Europa untuk memperoleh data tentang komposisi dan suhunya. Ini adalah pertama kalinya data semacam itu dikumpulkan untuk mempelajari cangkang es bulan.
Dalam misi ini, diharapkan Juno bisa mengambil empat gambar cahaya tampak bulan dengan JunoCam (kamera publik) selama terbang lintas. Tim sains Juno akan membandingkannya dengan gambar dari misi sebelumnya, mencari perubahan fitur permukaan Europa yang mungkin terjadi selama dua dekade terakhir.
また読む:
Meskipun Juno akan berada dalam bayangan Europa saat paling dekat dengan bulan, atmosfer Jupiter akan memantulkan sinar matahari yang cukup bagi pencitra cahaya tampak Juno untuk mengumpulkan data.
Nantinya, seluruh informasi yang dibawa Juno, akan sangat bermanfaat bagi misi masa depan termasuk pesawat ruang angkasa Europa Clipper milik NASA yang rencananya akan diluncurkan pada 2024.
"Kami dengan senang hati memberikan data yang dapat membantu tim Europa Clipper dengan perencanaan misi, serta memberikan wawasan ilmiah baru ke dunia es ini," jelas Bolton.
Europa Clipper akan fokus mempelajari bulan yang dipenuhi dengan es itu. Europa yang memiliki ukuran sekitar 90 persen ukuran Bulan milik Bumi.
Para ilmuwan berpikir terdapat lautan asin terletak di bawah lapisan es setebal satu mil, yang diduga mampu mendukung kehidupan di bawah permukaan Europa.