Bagikan:

YOGYAKARTA - Pemasangan DJ stent dilakukan untuk membantu melancarkan aliran urin dari ginjal ke kandung kemih. Prosedur ini umumnya dibutuhkan pada kondisi seperti penderita batu ginjal, infeksi saluran kemih yang parah, atau setelah operasi di area saluran kemih. Ada beberapa pantangan ketika pakai dj stent yang perlu diketahui. 

DJ stent berbentuk tabung kecil fleksibel yang dimasukkan ke dalam ureter. Meskipun penggunaan DJ stent efektif membantu kelancaran aliran urin, ada beberapa pantangan dan tindakan pencegahan yang perlu diikuti untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan kenyamanan pasien.

Pantangan ketika Pakai DJ Stent

Orang-orang yang memakai DJ stent perlu memperhatikan kondisi atau aktivitasnya demi keamanan dan kenyamanan. Berikut ini beberapa pantangan ketika pakai DJ stent yang wajib diketahui:

Hindari Aktivitas Fisik yang Berlebihan

Saat memiliki DJ stent, sangat penting untuk menghindari aktivitas fisik yang terlalu berat. Hindari olahraga intensitas tinggi, seperti lari jarak jauh, angkat beban, atau aktivitas yang melibatkan gerakan yang kuat di area perut. Aktivitas tersebut dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau memperburuk iritasi. 

Sebaiknya pilih aktivitas ringan seperti berjalan santai atau yoga ringan yang tidak memberikan tekanan berlebih pada area perut dan saluran kemih. Jika ingin kembali berolahraga, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan jenis aktivitas yang aman dilakukan.

Kurangi Konsumsi Kafein dan Alkohol

Kafein dan alkohol memiliki sifat diuretik yang dapat meningkatkan produksi urin, sehingga memperbesar tekanan pada DJ stent dan saluran kemih. Kondisi tersebut bisa menyebabkan iritasi, nyeri, atau rasa terbakar saat buang air kecil. 

Selain itu, konsumsi alkohol juga dapat mengganggu proses pemulihan tubuh. Oleh karena itu, selama menggunakan DJ stent disarankan untuk mengurangi atau bahkan menghindari konsumsi kafein dan alkohol demi mengurangi risiko komplikasi dan rasa tidak nyaman.

Batasi Makanan dan Minuman yang Bersifat Iritan

Beberapa jenis makanan dan minuman dapat meningkatkan risiko iritasi saluran kemih. Contoh makanan dan minuman yang bersifat iritan meliputi makanan pedas, asam, serta minuman bersoda. 

Makanan tersebut dapat memicu sensasi terbakar atau nyeri ketika buang air kecil. Sebaiknya pilih makanan yang mudah dicerna dan rendah kadar asam atau bumbu. Minuman bersoda juga sebaiknya dihindari karena kandungan karbonasinya dapat memperparah iritasi saluran kemih.

Jangan Menunda Buang Air Kecil

Menunda buang air kecil bisa menjadi pantangan utama bagi pengguna DJ stent. Menahan kencing dapat menyebabkan tekanan berlebih pada DJ stent dan meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. 

Sebaiknya buang air kecil segera ketika muncul dorongan untuk kencing. Selain itu, pastikan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya agar aliran urin tetap lancar dan tidak terjadi penumpukan.

Perhatikan Asupan Cairan

Asupan cairan yang cukup sangat penting untuk membantu mencegah infeksi dan menjaga kelancaran aliran urin. Namun asupan cairan yang berlebihan juga dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Kondisi tersebut bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien yang memakai DJ stent. 

Konsultasikan dengan dokter tentang jumlah cairan yang sebaiknya dikonsumsi setiap hari sesuai dengan kondisi Anda. Biasanya 1,5 hingga 2 liter air per hari sudah cukup, kecuali jika dokter menyarankan sebaliknya.

Hindari Gerakan Tiba-tiba atau Mengejan

Gerakan yang tiba-tiba atau mengejan dapat menyebabkan DJ stent bergeser, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bahkan nyeri pada perut atau panggul. Oleh karena itu usahakan untuk bergerak perlahan dan hindari aktivitas yang membutuhkan mengejan, seperti mengangkat benda berat atau mendorong.

Batasi Hubungan Seksual

Penggunaan DJ stent dapat menyebabkan ketidaknyamanan selama berhubungan seksual. Untuk mencegah iritasi atau komplikasi, sebaiknya batasi aktivitas seksual atau hindari jika masih merasa tidak nyaman. 

Beberapa pasien mungkin mengalami nyeri atau rasa tidak nyaman di area panggul selama atau setelah berhubungan seksual. Konsultasikan dengan dokter mengenai kapan waktu yang tepat untuk kembali melakukan aktivitas ini dengan aman dan tanpa menimbulkan ketidaknyamanan.

Demikianlah beberapa pantangan ketika pakai DJ stent yang perlu Anda ingat. Menggunakan DJ stent membutuhkan perhatian ekstra agar pasien tetap nyaman dan terhindar dari komplikasi. Baca juga cara cek kesehatan ginjal sendiri di rumah

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.