Partager:

JAKARTA - Upaya terbaru dari Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga acuan kembali menjadi sorotan pelaku pasar keuangan, termasuk sektor kripto. Kebijakan The Fed yang akan menurunkan suku bunga ke kisaran 4,25% hingga 4,5%, dilakukan untuk menstabilkan ekonomi di tengah inflasi yang mulai terkendali, meskipun belum mencapai target ideal 2%. 

Keputusan The Fed dipandang sebagai sinyal penting bagi masa depan perekonomian global. Dilansir CoinTribune, Rabu 18 Desember, The Fed telah mengumumkan rencana penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin. Ini merupakan kelanjutan dari serangkaian penyesuaian sejak September, dengan total penurunan mencapai satu persen. 

Meski inflasi telah menurun tajam dari puncaknya 9,1% pada Juni 2022, tekanan harga masih menjadi pekerjaan rumah bagi bank sentral AS. Data ketenagakerjaan yang kuat, seperti penambahan 227.000 lapangan kerja pada November 2024 di sektor kesehatan dan pariwisata, menunjukkan kondisi ekonomi yang mulai pulih namun tetap perlu diantisipasi oleh pemangku kebijakan.

Menurut Jacob Channel, ekonom senior di LendingTree, kebijakan pemotongan ini kemungkinan tidak akan berlanjut dalam waktu dekat. “The Fed perlu mencermati dampak kebijakan sebelumnya sebelum melangkah lebih jauh,” ujarnya dikutip dari CBS News pada 17 Desember 2024.

Dampaknya bagi Pasar Kripto

Sektor kripto menjadi salah satu yang paling merasakan dampak dari kebijakan pemangkasan suku bunga The Fed. Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin turun 2%, sementara Ethereum anjlok 4%. Kapitalisasi pasar kripto keseluruhan tergerus 4%, kini berada di angka 3,8 triliun dolar AS (sekitar Rp60.800 triliun). 

Sejumlah altcoin, seperti Solana (SOL) dan Binance Coin (BNB), juga terkoreksi tajam. Sementara aset kripto terrbesar nomor dua berdasarkan market cap, Ethereum (ETH) terperosok 3,58% dalam 24 jam terakhir.

Di sisi lain, dalam prospek jangka panjang, kebijakan suku bunga rendah dapat mendorong minat publik terhadap aset berisiko seperti kripto. Lingkungan moneter yang lebih longgar biasanya meningkatkan selera investor terhadap aset dengan potensi imbal hasil tinggi.

Meski demikian, ancaman inflasi yang kembali naik serta potensi perubahan kebijakan di bawah pemerintahan Trump menjadi faktor yang perlu diwaspadai. Keputusan The Fed kali ini menjadi momen krusial bagi pasar keuangan global. Bagi kripto, ini adalah tantangan sekaligus peluang bagi para investor untuk masuk di saat harga kripto terkoreksi. 


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)