Partager:

JAKARTA - Lembaga Kebijakan Bitcoin mengusulkan pembentukan Cadangan Bitcoin Strategis (Bitcoin Reserve) di bawah pengelolaan Dana Stabilisasi Pertukaran (ESF) Departemen Keuangan AS. 

Bitcoin dipilih karena sifatnya yang terdesentralisasi, jumlahnya yang terbatas, dan kemampuannya untuk berfungsi sebagai "emas digital." Rencana ini bertujuan menjadikan Bitcoin sebagai aset nasional permanen untuk stabilitas ekonomi jangka panjang.

Sebagai aset digital dengan pasokan terbatas, hanya 21 juta koin saja, Bitcoin dianggap mampu mendukung ekonomi AS dengan menarik investasi dan mendorong adopsi teknologi blockchain. Cadangan ini diharapkan menjaga daya saing dolar AS di pasar internasional.

Selain itu, ESF juga menyarankan agar Bitcoin hasil sitaan pemerintah, seperti dari Badan Marshal AS, dimasukkan ke dalam dana cadangan. Verifikasi kepemilikan hukum direncanakan selesai dalam tujuh hari ke depan.

Selanjutnya, Menteri Keuangan akan mengawasi cadangan ini dengan audit rutin dan protokol keamanan yang ketat. Program akuisisi 60 hari akan dilakukan dengan pendanaan dari penerbitan surat utang baru atau pengalihan sebagian cadangan emas negara.

Meski begitu, rencana ini tidak lepas dari pro dan kontra. Pendukung kebijakan Trump percaya langkah ini dapat memperkuat dolar dan mengurangi defisit anggaran, dimulai dengan 200.000 Bitcoin senilai 21 miliar dolar AS (Rp336 triliun). Namun, kritik menyoroti volatilitas harga Bitcoin dan perlunya persetujuan kongres.

Terlepas dari semua itu, usulan ini menunjukkan meningkatnya pengaruh Bitcoin dalam sistem keuangan global. AS di bawah pemerintahan Trump berpotensi memperkuat posisinya di sektor kripto, mendahului pesaingnya, China. 


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)