Partager:

JAKARTA - Proyek NFT Pudgy Penguins semakin mengukuhkan posisinya di dunia digital berbasis blockchain dengan rencana peluncuran token kripto terbarunya, Pengu. Rencananya, token ini akan diluncurkan di blockchain Solana dengan total suplai mencapai 88,88 miliar unit. 

Meskipun demikian, NFT Pudgy Penguins tetap beroperasi di jaringan Ethereum, menghubungkan dua ekosistem blockchain yang berbeda untuk memperluas jangkauan dan fungsionalitasnya.

Pengu dirancang untuk melibatkan lebih banyak anggota komunitas Pudgy Penguins dan memperkuat ikatan mereka dengan karakter ikonik penguin tersebut. Dalam pengumuman resmi, proyek ini menjelaskan bahwa sekitar 25,9% dari total token akan dialokasikan untuk komunitas Pudgy Penguins. 

Sementara 24,12% akan dibagikan kepada komunitas lain dan anggota baru yang disebut "Huddle". Sedangkan tim pengembang akan memperoleh 17,8% dari total token, dengan ketentuan vesting untuk memastikan keterlibatan jangka panjang.

Sebagai tambahan, 11,48% dari token akan dikelola oleh perusahaan dan tetap tunduk pada ketentuan jangka panjang yang sama. Proyek ini berambisi untuk memberikan kesempatan kepada penggemar Pudgy Penguins di seluruh dunia, baik yang sudah bergabung dengan komunitas maupun yang baru, untuk lebih terhubung dengan karakter yang sudah populer ini.

Pudgy Penguins mengalami lonjakan pertumbuhan yang signifikan. Pada September 2023, koleksi NFT ini berhasil masuk ke dalam 10 besar dengan menguasai 2,7% pangsa pasar, meski pasar NFT global tengah mengalami penurunan harga. Menurut laporan CoinGecko, dominasi Pudgy Penguins meningkat menjadi 9,5% pada Oktober 2024, mengungguli koleksi populer lainnya seperti Moonbirds, Doodles, dan Cool Cats yang jatuh dari posisi teratas.

Harga dasar Pudgy Penguins saat ini mencapai 19,49 ETH (sekitar Rp1,2 miliar), dengan kapitalisasi pasar mencapai 670 juta dolar AS (Rp10,72 triliun). Dalam 24 jam terakhir, volume perdagangan Pudgy Penguins melonjak lebih dari 330%, mencapai 16,47 juta dolar AS (Rp263,5 miliar).


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)