Partager:

JAKARTA - Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk 2025 ditetapkan sebesar Rp110,95 triliun.

Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan, anggaran tersebut bakal dialokasikan untuk program prioritas di bidang Sumber Daya Air, Bina Marga, Cipta Karya, Prasarana Strategis serta dukungan manajemen.

"Mulai dari pembangunan bendungan, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi, pembangunan jalan dan jembatan, pembangunan jalan bebas hambatan, pembangunan SPAM dan SPAL, penataan kawasan pariwisata," ujar Dody dikutip dari keterangan resminya, Kamis, 12 Desember.

"Kemudian, pembangunan sekolah dan madrasah, rehabilitasi dan renovasi pasar serta prasarana olahraga," tambahnya.

Sebelumnya, di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk tahun depan ditetapkan sebesar Rp116,23 triliun.

Namun, anggaran tersebut dibagi lantaran Presiden Prabowo Subianto memecah Kementerian PUPR menjadi dua, yakni Kementerian PU dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).

"Berdasarkan Kesepakatan Pemisahan Pagu Alokasi Anggaran TA 2025 antara Kementerian PU dan Kementerian PKP, serta dengan mempertimbangkan tugas dan fungsi masing-masing k/l, jumlah tersebut kami bagi sebesar Rp110,95 triliun untuk Kementerian PU," ucapnya.

Diketahui, Presiden Prabowo Subianto telah menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2025, Selasa, 10 Desember.

Dalam agenda yang digelar di Istana Negara Jakarta itu, Prabowo juga meluncurkan Katalog Elektronik versi 6.0.

Dalam sambutannya, Prabowo menuturkan, APBN tahun 2025 dirancang untuk menjaga stabilitas, inklusivitas, keberlanjutan, tetapi dengan kehati-hatian.

Kepala negara bilang, pemerintah memiliki cita-cita tinggi tetapi harus melakukan pengendalian ekonomi secara hati-hati. Dia juga meminta program direncanakan dengan baik.

"Belanja negara harus kami lakukan dengan meningkatkan efisiensi, penghematan di semua bidang, mengurangi pemborosan," tuturnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)