Partager:

JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) akan mendapatkan satu unit apartemen siap huni.

Anas menyebut, apartemen tersebut menjadi bagian dari salah satu fasilitas yang akan didapatkan oleh ASN yang pindah ke IKN.

"Setiap pegawai ASN akan mendapat satu unit hunian apartemen. Kemudian, di tahap awal sebagian akan sharing itu adalah bagian kebijakan tambahan yang nanti akan kami jelaskan di belakang," ujar Anas dalam konferensi pers 'Skema Pemindahan ASN ke Ibu Kota Nusantara (IKN)' di kantor Kominfo, Jakarta, Rabu, 17 April.

Anas menuturkan, pegawai ASN yang dipindah pada tahap pertama perlu diberikan tunjangan khusus yang disebut dengan Tunjangan Pionir.

Namun, dia belum dapat merinci lebih detail terkait tunjangan ini.

"Tunjangannya seperti apa akan kami bahas di rapat terbatas (ratas) menunggu arahan Bapak Presiden (Jokowi) karena kami akan melaporkan skema-skema insentifnya seperti apa," katanya.

Secara keseluruhan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menyiapkan sebanyak 47 tower hunian ASN dan Hankam, yang terdiri atas 29 tower untuk ASN dan 18 untuk TNI/Polri.

Dari jumlah tersebut, total ada 2.820 unit yang mana untuk ASN porsinya sebanyak 1.740.

Sementara untuk TNI/Polri sebanyak 1.080 unit, namun untuk ASN yang belum berkeluarga, di tahap awalnya akan sharing hunian.

"Jadi, skenario awalnya satu ASN satu hunian. Tapi ini kan banyak juga ASN ditahap awal masih jomblo, belum berkeluarga. Maka nanti diklasifikasi, sharing dulu, kantornya kan sharing. Sehingga, huniannya bisa lebih banyak," tuturnya.

Meski begitu, Anas menyebut para ASN yang belum menikah tidak perlu khawatir.

Sebab, mereka akan tetap mendapatkan satu unit apartemen setelah menikah.

"Iya sedang disiapkan skenarionya begitu. Tapi ini, kan, membuat apartemen untuk hunian ASN tidak bisa langsung disulap, butuh proses karena konstruksinya dan lain-lain," imbuhnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)