Partager:

JAKARTA - Roti merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Palestina, termasuk di Gaza. Roti menjadi langka di Palestina akibat bahan bakunya terigu yang sangat terbatas.

Badan bantuan PBB untuk masyarakat Palestina, UNRWA, menyebutkan pasokan tepung terigu akan lebih dari cukup selama enam hari ke depan. 

“Kita dapat memperpanjangnya, dengan mengukur pemberiannya kepada orang-orang , tetapi kita berbicara tentang hari, bukan minggu,” kata perwakilan UNRWA, Sam Rose, berbicara dari Gaza Tengah kepada wartawan di Jenewa, Swiss, Jumat 21 Maret, dikutip dari Reuters.

Rose menambahkan, situasi di Gaza saat ini sangat memprihatinkan akibat distribusi bantuan bahan pokok tersendat bahkan diblokade menyebabkan krisis pangan. 

"Enam dari 25 toko roti yang didukung oleh Program Pangan Dunia terpaksa tutup. Ada kerumunan yang lebih besar di jalan-jalan di luar toko roti,” katanya.

“Ini adalah periode terpanjang sejak dimulainya konflik pada Oktober 2023 di mana tidak ada pasokan apa pun yang masuk ke Gaza. Kemajuan yang kami buat sebagai sistem bantuan selama enam minggu terakhir gencatan senjata sedang dibatalkan,” sambung Rose.

Israel pada awal Maret 2025 kembali memblokir masuknya bantuan kemanusiaan masuk ke Palestina. 

Israel dengan sengaja menghalangi bantuan kemanusiaan memasuki Gaza dinilai sebagai bentuk tekanan terhadap Hamas agar menyetujui poin proposal Amerika Serikat-Israel untuk memperpanjang fase pertama gencatan senjata alih-alih memulai negosiasi melanjutkan fase kedua.

Tindakan Israel tersebut telah mengakibatkan kenaikan harga bahan makanan pokok dan bahan bakar di Palestina, sehingga memaksa banyak orang membatasi makanan yang dikonsumsi.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)