Partager:

PROBOLINGGO - Istri capres Ganjar Pranowo, Siti Atikoh mengatakan menstabilkan harga pangan bisa dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya menyederhanakan rantai pasokan.

Hal ini disampaikan Atikoh usai blusukan di Pasar Baru, Probolinggo pada hari ini, Jumat, 26 Januari. Awalnya, ia mengatakan sudah berbincang dengan para pedagang jajanan pasar, ayam potong, sayur-sayuran hingga bumbu-bumbu dapur.

“Luar biasa banget ya, pasarnya ramai sekali, barang-barangnya juga segar karena Probolinggo ini juga salah satu penghasil bawang merah. Tapi bawang merahnya juga bagus-bagus dan harga bawang merah, bawang putih relatif stabil di sini meskipun masih agak tinggi,” kata Atikoh kepada wartawan.

Hanya saja untuk daging ayam, Atikoh bilang, harganya turun hingga Rp1.000. “Makanya kemarin kan juga sempat peternak dan budidaya telur itu juga pada mengeluh terkait penurunan harga,” tegasnya.

Kondisi inilah yang kemudian disebut perlu distabilkan, ungkap Atikoh. Pasangan nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD ke depan bakal memotong rantai pasok.

Sehingga, nantinya para konsumen senang karena harga murah tapi produsen tidak berteriak merugi.

“Kalau menurut saya, rantai pasokan itu disederhanakan. Mungkin lebih mengefektifkan Bulog, koperasi, sehingga dari petani itu langsung ke koperasi, Bulog tidak terlalu banyak rentetannya,” ujarnya.

“Kalaupun ada ke pedagang besar dulu terus nanti titiknya dua atau tiga sampai sampai sembilan seperti sekarang, sehingga ketika sampai di konsumen pasti harganya cukup tinggi,” sambung dia.

Dalam blusukannya di Pasar Baru, Atikoh sempat berinteraksi dengan warga yang berbelanja maupun berdagang. Salah satunya adalah Nenek Tijah yang berusia 80 tahun.

"Bu Ganjar," sapa nenek itu sambil menjulurkan tangannya ke Atikoh.

Atikoh yang sedang memilig sayuran pun merespons sapaan nenek itu. "Bu Ganjar, saya Tijah, umur 80 tahun," ucap nenek itu.

Atikoh kemudian antusias dan bertanya resep nenek itu masih sehat. Tijah menyebut dirinya kerap berolahraga senam sambil mencontohkan gerakannya.

Melihat aksi nenek Tijah, Atikoh pun tertawa bersama warga yang melihat interaksi keduanya. "Hebat Ibu ini, ini loh contohnya (hidup sehat, red). Sudah 80 tahun," pungkas Atikoh.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)