Partager:

JAKARTA - The Maritime Security Agency (Bakamla) thwarted the delivery of 30 prospective Indonesian migrant workers (PMI) illegally to Malaysia. Bakamla's enforcement took place in the waters of the Dangas Beach, Batam City, Riau Islands (Kepri). "The Indonesian Bakamla through one of its elements, KN Pulau Marore-322, which was carrying out security and marine safety operations, succeeded in thwarting the delivery of 30 prospective illegal Indonesian migrant workers (PMI) in the waters of Dangas Beach, Batam City," said Bakamla Sea Operations Director Laksma Bakamla Friche Flack in his statement, Thursday 16 November, was confiscated by Antara. The action, he said, began with information received by the Bakamla Command and Control Center (Puskodal), regarding suspicious activities suspected of illegal PMI candidate loading activities around Dangas Beach.

Baru pada hari Senin 13 November sekira pukul 05.30 WIB, anggota Bakamla berhasil menemukan 30 orang calon PMI ilegal yang sedang bersembunyi di hutan bakau sekitar lokasi dermaga tersebut. Lokasi tersebut diketahui merupakan persinggahan sementara sebelum diberangkatkan ke Malaysia.Guna penyelidikan lebih lanjut, sebanyak 30 orang calon PMI ilegal tersebut di amankan menuju KN Pulau Marore-322."Dari hasil penyelidikan didapatkan data bahwa para calon PMI ilegal berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kemudian, untuk berangkat ke Malaysia, calon PMI ilegal mengaku perlu merogoh kantong sejumlah Rp10-Rp15 juta per orang kepada pengurus yang mengaku sebagai agen," jelasnya.Dia menyebutkan, pada hari ini, Kamis 16 November, 30 orang calon PMI yang diamankan tersebut telah diserahkan ke Pos Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Kota Batam guna proses hukum selanjutnya."Penangkapan ini merupakan hasil kolaborasi Bakamla RI dengan Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI," tandasnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)