JABAR - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur kembali mengoperasikan ruang rawat inap Flamboyan yang sempat rusak akibat gempa.
Direktur Utama RSUD Sayang Cianjur dr Irvan Nur Fauzy mengatakan ruangan itu sudah selesai diperbaiki Kementerian PUPR.
"Dengan beroperasinya ruang Flamboyan, pasien tersebut akan kami rawat di dalam ruangan, sambil menunggu perbaikan oleh Kementerian PUPR terhadap puluhan ruangan lain yang masih dalam kondisi rusak akibat gempa tahun lalu," katanya di Cianjur, disitat Antara, Selasa 25 Juli.
Irvan menyebutkan sebelumnya ruangan tersebut khusus untuk perawatan pasien kelas VVIP. Namun sekarang, kata dia, ruang Flamboyan dioperasikan sebagai ruang rawat inap biasa.
Dia menjelaskan, akibat gempa tahun lalu, sebagian besar ruang rawat inap di rumah sakit milik pemerintah daerah itu mengalami rusak berat dan sedang. Akibatnya sejumlah pasien terpaksa menjalani perawatan di dalam tenda.
Dia mencatat dari 39 ruangan yang ada di rumah sakit tersebut, masih ada 13 ruangan yang belum mendapatkan perbaikan.
VOIR éGALEMENT:
Lebih jauh, Irvan menuturkan sebanyak 60 kamar yang ada di ruang Flamboyan yang semula ruangan pasien kelas VVIP akan dipakai sementara tanpa kelas agar pasien yang menjalani rawat inap tidak lagi di tampung di dalam tenda. Hanya saja, beberapa alat medis akan difungsikan di dalam tenda.
"Peralatan medis seperti Hemodialisa agak sulit kalau dipindahkan karena membutuhkan ruangan yang cukup luas dan pembangunannya sedang berjalan. Harapan kami perbaikan ruangan itu dapat selesai pada akhir bulan Juli," katanya.
Sedangkan terkait pengoperasian ruangan lainnya yang ada di RSUD Sayang Cianjur, Irvan mengharapkan dapat berjalan optimal secara keseluruhan pada akhir tahun 2023.
"Untuk ruang rawat inap termasuk ruang operasi dan tindakan lainnya segera dilakukan perbaikan oleh Kementerian PUPR, dengan harapan dapat kembali beroperasi optimal pada akhir tahun ini," tandasnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)