Partager:

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky menyebut pihaknya akan menggelar pertemuan dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), guna membahas sejumlah hal termasuk keamanan Laut Hitam pada Rabu lusa.

Juru bicara NATO Oanu Lungescu mengatakan pada Hari Sabtu, pertemuan tersebut, yang diminta oleh Presiden Zelensky dalam sebuah percakapan telepon dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, akan membahas situasi setelah Rusia menarik diri dari perjanjian yang telah berlangsung selama setahun, untuk memastikan ekspor biji-bijian dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina berlangsung aman.

"Faktanya, tanggal telah disepakati segera setelah pembicaraan kami kemarin," kata Presiedn Zelensky dalam pidato video Minggu malam, melansir Reuters 24 Juli.

"Pertemuan akan diadakan pada Hari Rabu ini," ungkapnya.

Presiden Zelensky mengatakan, pertemuan tersebut merupakan salah satu dari beberapa agenda yang sedang dipersiapkan Ukraina dalam beberapa minggu ke depan, guna memperkuat pertahanan negara.

Lebih jauh ia mengatakan, paket-paket bantuan baru sedang dipersiapkan, termasuk lebih banyak pertahanan udara, artileri, dan senjata jarak jauh.

Sementara itu, Lungescu mengatakan pertemuan tersebut akan membahas pengoperasian koridor untuk ekspor biji-bijian dan berlangsung di tingkat duta besar. Pertemuan perdana dewan ini, pada KTT NATO di Vilnius, dihadiri oleh para kepala negara dan pemerintahan.

Diberitakan sebelumnya, keputusan Rusia untuk menganggap semua kapal yang menuju pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Hitam sebagai pembawa kargo untuk keperluan militer, membuat Ukraina kehilangan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan dari ekspor biji-bijiannya, sehingga Brussels akan meningkatkan bantuan militernya ke Kyiv, kata diplomat tinggi Uni Eropa Josep Borrell.

Keputusan Rusia "adalah sebuah langkah lebih jauh untuk terus mencegah Ukraina mengekspor biji-bijian mereka. Hal ini memiliki dua konsekuensi, pertama untuk Ukraina sendiri, merampas sumber daya," kata Borrell menjelang pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri Uni Eropa pekan lalu.

"Hanya ada satu solusi: meningkatkan dukungan militer untuk Ukraina. Jika mereka dibom, kita harus menyediakan kapasitas anti-udara. Jika Rusia menggunakan pesawat tanpa awak, kita harus menyediakan kapasitas anti-pesawat," jelas Borrell, dikutip dari TASS.

Borrell menegaskan, Uni Eropa sedang mempersiapkan Ukraina untuk menghadapi konflik militer selama bertahun-tahun, karena ia mengatakan Kyiv membutuhkan rencana untuk persediaan yang berlangsung dalam jangka panjang, bukan hanya dalam jangka waktu bulan.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)