Partager:

JAKARTA - Sudah 6 tahun berlalu kasus penyerangan air keras menimpa Novel Baswedan yang kala itu berstatus penyidik KPK.

Momen hitam pemberantasan korupsi itu diingatkan kembali eks penyelidik KPK, Aulia Postiera, lewat akun Twitternya, @paijodirajo.

Ba'da subuh tepat 6 tahun lalu, bang @nazaqistsha disiram air keras," cuit Aulia, Selasa 11 April.

Novel Baswedan diserang dua orang menggnakan air keras usai salat Subuh berjamaah di masjid dekat kediamannya di Jakarta Utara pada 11 April 2017.

Novel menerima serangan itu tak lama setelah mendapat kabar bahagia dikaruniai anak kelimanya.

"Banyak tantangan ketika memberantas korupsi sungguh-sungguh di negeri ini: difitnah, dikriminalisasi, dipecat hingga diserang," ujar Aulia.

Aulia lantas menyinggung isu tak sedap yang sedang melanda komisi antirasuah. Isu itu soal Ketua KPK Firli Bahuri diduga membocorkan dokumen penyelidikan KPK terkait dugaan korupsi di Kementerian ESDM.

Dugaan itu telah dilaporkan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK oleh eks pimpinan KPK seperti Abraham Samad, Bambang Widjojanto hingga Saut Situmorang.

Selain ke Dewas, laporan yang juga dilayangkan Koalisi Masyarakat Sipil terkait dugaan pembocoran dokumen perkara KPK oleh Firli ini akan dimasukan ke kepolisian.

"Hari ini kita menyaksikan KPK telah berhasil dirusak dan dihancurkan dengan paripurna," tandasnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)